REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Kawasan wisata membutuhkan pasokan listrik yang andal, salah satunya Kawasan Tiga Gili (Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan) yang berada di Lombok. Selain kabel laut, PLN memanfaatkan tenaga surya untuk menghasilkan listrik guna mendukung pariwisata di kawasan destinasi favorit Lombok.
Tiap pulau memiliki satu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yaitu PLTS di Gili Air memiliki kapasitas 160 kwp, plts Gili Meno sebesar 60 kwp serta plts di Gili Terawangan sebesar 600 kwp. "Total tiga pulau wisata ini ada 820 kwp Ini langsung dialirkan ke ketiga pulau yang ada," ucap Vice President Public Relation PLN, Dwi Suryo Abdullah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/2).
Ketiga pembangkit tersebut beroperasi dari pukul 07.00 hingga pukul 17.00. Sedangkan untuk sisanya listrik dipasok dari Lombok melalui kabel bawah laut. "Pembangkit ini hanya siang hari beroperasinya. Setelah matahari tenggelam pasokan listrik penuh dari kabel laut," tuturnya.
Salah satu pemandu wisata di Kawasan Tiga Gili, Sandy mengungkapkan bahwa sebagai kawasan wisata tentu dibutuhkan pemnangkit yang ramah lingkungan, sehingga tidak mengganggu aktivitas wisatawan. "Kawasan wisata bagus seperti ini, listriknya tersedia, tapi tetap ramah lingkungan. Mungkin PLTS ini bisa saja dijadikan salah satu tambahan obyek wisata, melihat dari luar," kata Sandy.
Saat ini Kawasan tiga Gili memiliki beban puncak sebesar 5 Mega Watt (MW). Dengan menggunakan kabel laut dari Pulau Lombok dan tiga PLTS, kawasan tersebut memiliki daya mampu listrik mencapai 36 MW. Tersedianya pasokan listrik diharapkan dapat mendorong tumbuhnya pariwisata di kawasan Tiga Gili.