REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) group se-Jawa Timur dan Bali menggelar apel gabungan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional di Lapangan GKB Convex, Gresik, Rabu (12/2). General Manager Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) Suroso mengatakan, acara tersebut digelar karena seluruh pekerja di PLN Group memerlukan pemahaman K3 yang lebih komprehensip, serta menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan kondusif.
"Jangan hanya K3 hanya dibahas saat terjadi kecelakaan di lapangan kerja. Jangan sampai baru peduli terhadap K3 saat ada gugatan dari masyarakat atau keluarga korban. Ini soal nyawa," ujar Suroso.
Suroso mengklaim, sebenarnya budaya K3 sudah dilaksanakan, dan sudah menjadi bagian hidup para pekerja di lingkungan PLN Group. Namun, kata dia, harus terus menerus dikuatkan dan disinergikan. Sehingga tujuan utama perusahaan menciptakan catatan zero accident (kecelakaan nihil) bisa dicapai.
"Kami selalu berkomitmen terhadap K3 dan zero accident adalah tujuan utama kami," ujar Suroso.
Suroso mengaku, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kecelakaan kerja tersebut. Dari sisi pengembangan SDM misalnya, setiap pekerja di lingkungan PLN Group, utamanya yang bekerja dalam tingkat berbahaya yang tinggi, itu sudah pasti dilengkapi sertifikat atau disertifikasi.
"Kemudian juga dilakukan pelatihan-pelatihan terhadap SDM dan ini semua unsur atau semua pegawai diberikan bekal tentang K3. Ini salah satu cara bagaimana kita menguatkan budaya keselamatan dari segi SDM," kata Suroso.
Suroso melanjutkan, dari sisi peralatan, PLN Group juga melengkapinya dengan alat-alat yang canggih dan aman. Sehingga, meskipun pengerjaan dilakukan dalam keadaan bertegangan, bisa dipastikan pekerja tetap aman. Alat-alat yang dimiliki juga sudah bersertifikat, dan dipastikan pekerja yang mengerjakannya aman dari sengatan listrik, serta ancaman lainnya.
"Dari sisi pengembangan teknologi, kita juga menerapkan aplikasi-aplikasi dengan teknologi baru untuk mengembangkan sistem keselamatan ini. Misalkan working permit secara online. Jadi kalau misalkan teman-teman melakukan pengerjaan di Madiun, itu bisa disupervisi dari Surabaya lewat aplikasi," ujar Suroso.
Suroso mengakui masih adanyanya kecelakaan kerja di lingkungan PLN Group sepanjang 2019. Namun, kata dia, tidak ada kecelakaan fatal, apalagi sampai membahayakan nyawa pekerja. Kecelakaan yang terjadi hanya kecelakaan ringan, yang bisa langsung diatasi. Itu pun, jumlahnya tidak banyak.