Rabu 12 Feb 2020 06:19 WIB

BRI Catat Volume Mobile Banking 370,5 juta Transaksi

Agen BRILink telah mengurangi transaksi jaringan di kantor konvensional.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Petugas melayani nasabah menggunakan baju adat Bugis di Kantor Layanan Bank BRI, Jakarta, Jumat (21/4).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Petugas melayani nasabah menggunakan baju adat Bugis di Kantor Layanan Bank BRI, Jakarta, Jumat (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui Agen BRILink menyediakan layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking). Langkah ini untuk mendukung keuangan inklusif masyarakat Indonesia.

Sektaris Perusahaan BRI Amam Sukriyanto mengatakan keberadaan Agen BRILink telah mengurangi transaksi jaringan di kantor konvensional. Faktor layanan digital banking milik BRI juga cukup positif mendorong digitalisasi.

“Hingga akhir 2019, transaksi Mobile Banking BRI sebesar 370,5 juta transaksi atau tumbuh 16,7 persen secara setahunan (yoy), sedangkan Internet Banking BRI tercatat 1,1 miliar transaksi, tumbuh 103,4 persen (yoy),” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (12/2).

Menurutnya pertumbuhan tersebut mampu mencerminkan bahwa masyarakat semakin menggemari transaksi digital banking yang menawarkan kemudahan, kenyamanan dan keamanan. Salah satu faktor yang membuat masyarakat kian jarang bertransaksi di kantor cabang BRI karena pesatnya pertumbuhan transaksi menggunakan e-channel BRI. 

“Salah satunya lewat kehadiran Agen BRILink yang mencapai 422.160 agen di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Adapun hingga akhir 2019, tercatat volume transaksi di kantor cabang BRI hanya menjadi 10,1 persen dari seluruh total transaksi atau turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 14,9 persen.

“Hingga akhir 2019, jumlah transaksi finansial Agen BRILink mencapai 521 juta transaksi, atau tumbuh 37,6 persen yoy,” ucapnya.

Menurutnya pertumbuhan yang pesat ini didorong pengembangan fitur secara terus menerus, sehingga masyarakat semakin dimudahkan dalam transaksi keuangan dan tidak perlu lagi datang ke kantor cabang konvensional.

Dalam perkembangannya, perluasan cakupan wilayah juga mempengaruhi pesatnya pertumbuhan transaksi finansial Agen BRILink. Saat ini Agen BRILink sudah terdapat di 51.661 desa di seluruh Indonesia, tentunya semakin mendekatkan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Amam menjelaskan beberapa alasan mengapa masyarakat mulai beralih bertransaksi melalui Agen BRILink dibandingkan di kantor cabang konvensional. 

“Yang pertama, tentunya akses atau faktor kedekatan dengan tempat tinggal berpengaruh. Apabila nasabah bertransaksi di Agen BRILink tidak perlu dandan atau berpakaian rapi, serta Agen BRILink mempunyai fleksibilitas dalam hal jam pelayanan dibandingkan dengan kantor cabang BRI,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement