Kamis 06 Feb 2020 09:45 WIB

Trump Lolos dari Pemakzulan, IHSG Tembus ke Level 6.002

Saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Seorang wanita melintas di depan layar digital pergerakan saham di Jakarta (foto ilustrasi). Pagi ini, Kamis (6/2), IHSG dibuka di zona hijau.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Seorang wanita melintas di depan layar digital pergerakan saham di Jakarta (foto ilustrasi). Pagi ini, Kamis (6/2), IHSG dibuka di zona hijau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Kamis (6/2). Indeks saham menguat ke level 6.002,92 dari penutupan perdagangan sebelumnya di level 5.978,51.

Penguatan kali ini terjadi seiring kabar lolosnya Presiden Donald Trump dari tuduhan yang bermaksud memakzulkannya. Senator menuduh Trump bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan. Trump juga dituduh telah menghalangi kongres.

Baca Juga

Kabar dari Negara Paman Sam ini dinilai menjadi salah satu katalis positif pergerakan saham. Perdagangan pada hari ini pun diprediksi akan melanjutkan penguatan.

"Kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditradingkan pada level 5.911-6.080," kata analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Kamis (6/2).

 

Keputusan untuk meloloskan Trump datang setelah lebih dari kurun waktu 2 minggu persidangan mengenai pemakzulan Trump. Saham-saham Amerika mengalami kenaikan dan mendorong S&P 500 untuk kembali menyentuh top level sebelum terjadinya penurunan.

Tidak hanya itu, kenaikan tersebut juga didukung oleh kenaikan kuat di sektor energi, keuangan, dan perawatan kesehatan. Sehingga, S&P pun terdorong ke rekor penutupan tertinggi.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia memutuskan untuk menggelontorkan dana Rp 25 triliun demi mempertahankan nilai rupiah. Virus corona telah menyebabkan arus modal asing keluar.

Virus corona sendiri disebut memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan wabah virus corona akan menekan perekonomian Indonesia sekitar 0,1-0,29 persen melalui penurunan ekonomi China.

Airlangga menyebutkan potensi penurunan ekonomi di tanah air itu salah satunya melalui sektor pariwisata. Virus corona mengakibatkan sekitar dua juta turis asal China tidak dapat berkunjung ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement