REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan memgembangkan konsep multi airport system di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). SVP of Corporate Secretary AP II Deni Krisnowibowo mengtakan dengan konsep tersebut, AP II akan mensinergikan empat bandara yaitu BIJB, Husein Sastranegara, Halim Perdanakusuma, dan Soekarno-Hatta,
"Sinergi ini untuk saling mendukung di mana lalu lintas penumpang dan penerbangan terdistribusi dengan baik di antara bandara-bandara tersebut," kata Deni, Jumat (29/11).
Dia mengatakan, sebagai pemegang saham di BIJB, AP II akan mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur di BIJB. Sehingga, kata Deni, alan semakin optimal dalam meningkatkan konektivitas udara di Jawa Barat.
Deni menjelaskan strategi pengembangan BIJB antara lain akan mengarah ke konsep aerocity. "Akan dibangun kawasan komersial, perhotelan, perkantoran hingga fasilitas pemberangkatan jamaah haji," jelas Deni.
Selain itu, pengembangan juga akan mencakup peningkatan kapasitas sisi udara seperti taxiway dan apron. Llau sisi darat yakni terminal penumpang pesawat, serta pengembangan kawasan logistik.
Deni mengatakan setelah pembangunan aksesibilitas yaitu Jalan Tol Cisumdawu selesai maka BIJB akan semakin cepat ditempuh dari Bandung hanya sekitar 45 menit hingga satujam. "Di saat itu, Kertajati akan menjadi bandara utama dan semakin optimal mendukung pertumbuhan perekonomian dan pariwasata di Jawa Barat,” jelas Deni.
Bandara Kertajati berdiri di atas kawasan seluas seribu hektare dengan dilengkapi dengan terminal penumpang pesawat berkapasitas 5,6 juta penumpang pertahun. Landas pacu BIJB berukuran tiga ribu meter sehingga dapat mengakomodir penerbangan pesawat berbadan lebar.