Kamis 21 Nov 2019 22:35 WIB

Dubes AS: Penindakan Anti Korupsi tak Buat Investor Menjauh

AS mendorong pemerintah Indonesia melanjutkan upaya anti korupsi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Dwi Murdaningsih
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa, (15/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa, (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan memastikan, upaya penindakan anti korupsi yang dilakukan Indonesia tidak menyurutkan langkah investor AS untuk masuk ke Indonesia. Justru, tindakan korupsi mencegah realisasi investasi lebih jauh dan menjauhkan potensi-potensi investasi ke depannya.

Donovan mendorong pemerintah Indonesia melanjutkan upaya anti korupsi. Sebab, menurutnya, segala langkah yang dilihat sebagai pelemahan upaya anti korupsi juga akan membahayakan pemerintah. "Meningkatkan risiko bisnis dan menekankan pertumbuhan ekonomi," ujarnya dalam diskusi di 7th US-Indonesia Annual Investment Summit di Jakarta, Kamis (21/11).

Baca Juga

Donovan juga menekankan pentingnya keterbukaan dalam menarik investasi AS maupun negara lain ke Indonesia. Kurangnya transparansi akan menciptakan kesan dan dampak negatif ke masyarakat dan berpotensi mencegah realisasi investasi, terutama bagi negara yang dikenal memiliki tata kelola baik.

Donovan menuturkan, pihaknya sudah membicarakan poin tersebut kepada Presiden Joko Widodo. Khususnya untuk memperbaiki iklim regulasi. "Presiden Jokowi sudah mengidentifikasinya sebagai prioritas penting," kata dia.

Tidak sekadar berbicara, Donovan menyampaikan, pemerintah AS juga sudah melaksanakan beberapa program yang didesain untuk melawan korupsi. Pada tahun lalu, Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development/ USAID) bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk modernisasi pengadaan perangkat pemberantasan korupsi.

Donovan optimistis, kerjasama antara AS dengan Indonesia akan terus menguat mengingat kedua negara sama-sama menjunjung nilai demokrasi. "Sebagai demokrasi kedua dan ketiga terbesar di dunia, kita memiliki nilai yang sama," katanya.

Secara umum, Donovan menilai, program kabinet baru sudah mengarah positif. Khususnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mengurangi birokrasi. Di sisi lain, pengelolaan makro yang dijanjikan pemerintah Indonesia juga sudah sangat baik.

Donovan menambahkan, nama-nama berpengalaman dalam kabinet turut menjanjikan perbaikan fundamental ekonomi di Indonesia. Ia menilai, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan akan mampu menjalankan agenda Presiden Jokowi.

Dengan perbaikan yang sudah ada dan dijanjikan, Donovan meyakinkan kepada pemerintah Indonesia bahwa dunia usaha AS selalu ingin berkontribusi ke Indonesia. "Saya selalu katakan, Amerika selalu ingin bisnis dan investasi di sini," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement