Sabtu 16 Nov 2019 08:08 WIB

Kebijakan 4 Hari Kerja Dongkrak Produktivitas di Microsoft Jepang, Indonesia Mau Coba?

Kebijakan justru beri dampak positif 40 persen pada produktivitas para pekerja.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kebijakan 4 Hari Kerja Dongkrak Produktivitas di Microsoft Jepang, Indonesia Mau Coba?. (FOTO: REUTERS/Charles Platiau)
Kebijakan 4 Hari Kerja Dongkrak Produktivitas di Microsoft Jepang, Indonesia Mau Coba?. (FOTO: REUTERS/Charles Platiau)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Microsoft di Jepang menerapkan aturan kerja selama empat hari kepada para karyawannya. Peraturan tersebut diperkenalkan dengan nama Work-Life Choice Challenge Summer 2019 dan diberlakukan selama sebulan. Mereka memberlakukannya pada 2.300 karyawan pada Agustus lalu.

Tak menyangka, kebijakan tersebut justru memberikan dampak positif 40% pada produktivitas para pekerja. Selain itu, juga membuat pertemuan-pertemuan lebih efisien.

Baca Juga: Ternyata Kerja 4 Hari dalam Seminggu Berdampak Positif Buat Perusahaan, Nih Simak!

Yang lebih menggiurkan, selain mendapat waktu libur lebih panjang, upah karyawan pun tidak dipotong. Begitu pula dengan jatah libur tahunan mereka.

"Bekerja dalam waktu singkat, cukup istirahat dan banyak belajar. Penting untuk memiliki lingkungan yang memungkinkan kita untuk merasakan tujuan hidup serta membuat dampak yang lebih besar di pekerjaan," ujar presiden sekaligus CEO Microsoft Jepang Takuya Hirano, seperti dilansir dari Mashable (15/11/2019).

"Saya ingin semua karyawan berpikir dan merasakan bagaimana mereka bisa meraih hasil yang sama dengan waktu kerja lebih singkat 20 persen," lanjutnya.

Baca Juga: Bos Tesla: Kalau Mau Sukses, Kerja 100 Jam Seminggu

Mengejutkannya lagi, Microsoft Jepang juga berencana memberi subsidi para karyawannya untuk liburan keluarga atau pendidikan lanjutan hingga 100 ribu Yen atau setara Rp12,9 juta. Lantas, kapan perusahaan di Indonesia mau menirunya?

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement