Selasa 10 Jun 2025 10:10 WIB

Tren ChatGPT Bikin Pendapatan OpenAI Melonjak hingga Rp 163 Triliun

Kenaikan tajam didorong oleh popularitas ChatGPT dan layanan berbasis langganan.

Teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif seperti ChatGPT makin populer. Ini membuat OpenAI perusahaan yang menaungi ChatGPT meraih pendapatan hingga 10 miliar dolar AS. (ilustrasi)
Foto: VOA
Teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif seperti ChatGPT makin populer. Ini membuat OpenAI perusahaan yang menaungi ChatGPT meraih pendapatan hingga 10 miliar dolar AS. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- OpenAI (OPAI.PVT) mengumumkan pada Selasa (10/6/2025), bahwa tingkat pendapatan tahunannya melonjak menjadi 10 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp 163 triliun (kurs Rp 16.300 per dolar AS) per Juni 2025. Peningkatan ini menempatkan perusahaan dalam jalur yang solid untuk mencapai target tahunan di tengah melonjaknya adopsi kecerdasan buatan (AI).

Proyeksi tersebut berasal dari data pendapatan terkini. Sebelumnya, OpenAI mencatat pendapatan sekitar 5,5 miliar dolar AS (Rp 90 triliun) pada Desember 2024. Lonjakan ini menunjukkan pertumbuhan signifikan, seiring dengan terus meningkatnya penggunaan model AI populer mereka, ChatGPT.

Baca Juga

Dengan pencapaian ini, OpenAI kini berada di jalur untuk mencapai target pendapatan sebesar 12,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 207 triliun) pada 2025, sebagaimana telah diinformasikan kepada investor sebelumnya.

Dilansir dari laman Reuters, angka 10 miliar dolar AS tersebut belum termasuk pendapatan lisensi dari Microsoft, mitra strategis dan investor utama OpenAI, serta transaksi satu kali dalam jumlah besar, menurut juru bicara perusahaan. Rincian ini pertama kali dilaporkan oleh CNBC.

Mengacu pada kerugian sekitar 5 miliar dolar AS (Rp 81 triliun) pada tahun lalu, pencapaian ini menunjukkan seberapa jauh OpenAI melampaui para pesaingnya dalam hal skala pendapatan di industri AI yang tengah berkembang pesat.

Sebagai perbandingan, perusahaan AI lain seperti Anthropic juga melaporkan peningkatan pendapatan tahunan, yang baru-baru ini melampaui angka 3 miliar dolar AS (sekitar Rp 49 triliun), didorong oleh permintaan dari berbagai perusahaan rintisan teknologi.

Pada Maret lalu, OpenAI mengungkapkan rencananya untuk menggalang pendanaan baru hingga 40 miliar dolar AS (setara Rp 652 triliun), dalam putaran yang dipimpin oleh SoftBank Group. Valuasi perusahaan saat ini diperkirakan mencapai 300 miliar dolar AS (sekitar Rp 4.890 triliun).

Sejak meluncurkan ChatGPT lebih dari dua tahun lalu, OpenAI telah menghadirkan berbagai paket berlangganan untuk konsumen individu maupun kalangan bisnis. Hingga akhir Maret 2025, perusahaan ini tercatat memiliki 500 juta pengguna aktif mingguan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement