Selasa 05 Nov 2019 18:22 WIB

Curiga dan Ragu, Jerman Mau Uji Coba Keamanan 5G Huawei

Huawei wajib menyampaikan informasi kepada pemerintah China.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Curiga dan Ragu, Jerman Mau Uji Coba Keamanan Teknologi 5G Musuh Amerika Ini!. (FOTO: Reuters/Aly Song)
Curiga dan Ragu, Jerman Mau Uji Coba Keamanan Teknologi 5G Musuh Amerika Ini!. (FOTO: Reuters/Aly Song)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengisyaratkan ketidakpercayaannya terhadap Huawei dalam pengembangan dan pembangunan jaringan data telekomunikasi kelima (5G) negara itu.

Sebab, menurut Maas, Huawei bergantung kepada China karena keberadaan Undang-Undang Keamanan Nasional di Negeri Tirai Bambu. Artinya, Huawei wajib menyampaikan informasi kepada pemerintahnya.

"Karena itulah, Jerman akan menginisiasi tes kepercayaan pada komponen keamanan 5G yang sejauh ini mempertimbangkan evaluasi kriteria teknis," kata Maas, dikutip dari Reuters, Selasa (5/11/2019).

Baca Juga: Uji Coba RUU Internet Baru, Musuh Lama Amerika Serikat Tuai Kritik dari Aktivis

Otoritas Jerman akan memerika perlindungan privasi dan keamanan data pada peralatan telekomunikasi 5G Huawei. Maas menambahkan, "itu yang akan kami lakukan terhadap Huawei."

Pernyataan menteri luar negeri mengindikasikan kalau Berlin berpotensi melarang penggunaan sejumlah perangkat telekomunikasi karya perusahaan China yang jadi bulan-bulanan Amerika Serikat itu.

Pada bulan lalu, pejabat pemerintah menjelaskan, katalog keamanan Jerman memprediksi evaluasi kriteria teknis dan sebagainya. "Namun, tak akan ada vendor yang akan dilarang untuk menciptakan industri yang adil bagi para produsen," kata pemerintah Jerman saat itu.

Di lain sisi, Amerika Serikat telah meminta para sekutunya untuk memboikot Huawei dengan tudingan: perlengkapan perusahaan China itu memuat 'pintu belakang' yang memungkinkan China memata-matai negara lain.

Sementara, seluruh operator Jerman merupakan pelanggan Huawei. Jika perusahaan China itu diboikot dari Jerman, maka akan ada penundaan perilisan jaringan 5G yang juga bakal menimbulkan kerugian miliaran dolar.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement