REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- PT Angkasa Pura I akan melayani penerbangan internasional di Bandara Internasional Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada April 2020.
Pelaksana tugas sementara General Manager Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) Agus Pandu Purnama mengatakan pada April 2020, penerbangan internasional yang ada di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta akan dialihkan ke Bandara Internasional Yogyakarta. Adapun penerbangan internasional yang dialihkan yakni SilkAir dan AirAsia dari Singapura dan Malaysia.
"Hari ini, kami melaksanakan Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) dengan sasaran maskapai penerbangan internasional. Insya Allah pada April akan kami buka," kata Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Jumat (18/10).
Ia mengatakan berdasarkan waktu dari rencana waktu pengoperasian penerbangan internasional tinggal lima sampai enam bulan ke depan. Sehingga, PT Angkasa Pura I mengundang seluruh maskapai penerbangan yang diperkirakan melaksanakan penerbangan internasional untuk melaksanakan penilaian, yakni Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA).
"Harapan kami, walau secara penuh penyiapkan perdiapan dari sisi udara, ada teman-teman yang akan melihat apa saja kekurangannya dan menyampaikannya ke kami untuk dilaksanakan sehingga pada saatnya nanti (operasi penerbangan internasional) di April 2020, tidak ada lagi catatan," katanya.
Agus Pandu mengaku sejak satu bulan lalu, pihaknya sudah mendapatkan audit dari Dirjen Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Ada beberapa catatan, tapi langsung ditindaklanjuti.
Kemudian, hari ini, catatan dari Hazard Identification and Risk Assessment, yakni beberapa temuan di area sisi udara (airside), khususnya runway atau landasan pacu meskipun sifatnya cenderung minor serta tidak signifikan berpengaruh pada operasi penerbangan. Hal itu di antaranya leveling atau kerataan permukaan, marka, dan lainnya.
Pandu menyebut, hasil audit dan assessment itu sekarang sedang diproses dan tidak ada permasalahan besar yang muncul. Apalagi, YIA sudah melayani puluhan jadwal penerbangan sejak Mei 2019 lalu dan hingga saat ini berjalan lancar dan aman. Terkait temuan hari itu, ia menyebut ada kemungkinan masalahnya pada pengerjaan dan dipastikannya akan segera ditindaklanjuti.
"Saya kira tidak terlalu signifikan, hanya sedikit temuan seperti ada bekas aspal dan sebagainya. Memang perlu perbaikan sedikit dan ini bisa cepat kita atasi. Tidak masalah, buktinya penerbangan sekarang berjalan aman," kata Pandu.
Sementara itu, Ground Safety and ERP Executive Air Asia Indonesia, Edwin Budi Santoso mengatakan dari hasil HIRA itu sejauh ini tidak ada permasalahan berat. Hanya ada sedikit temuan dan tidak signifikan sehingga pihaknya meyakini AP I sebagai pengelola bandara YIA bisa segera menyelesaikannya dengan cepat sehingga operasi penerbangan berjalan lebih aman lagi.
"Hari ini bagian dari observasi dan sejauh ini tidak ada masalah yang levelnya medium atau high risk. Kami sangat mengapresiasi AP I," kata dia.
Selanjutnya, Supervisor Station and Service YIA Garuda Indonesia, Permadi Usman mengatakan Bandara Internasional Yogyakarta secara umum sudah memenuhi syarat untuk operasi penerbangan pesawatnya. Hal itu dibuktikan dengan terbangnya pesawat Airbus A330 milik maskapai pembawa bendera negara (flag carrier) ke YIA dan telah memiliki jadwal reguler di akhir pekan.
"Hanya saja, kami berharap ada pengembangan service seperti area lounge yang lebih besar dari saat ini sehingga pelayanan pada penumpang kelas platinum dan business bisa disediakan," harapnya.