REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/9) pagi dibuka melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap kondisi geopolitik di Timur Tengah pascaserangan terhadap ladang minyak Arab Saudi. IHSG dibuka melemah 4,2 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.215,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,8 poin atau 0,18 persen menjadi 981,45.
"Kondisi global yang belum kondusif, akibat kekhawatiran risiko geopolitik akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Selasa.
Tak hanya itu, lanjut Lanjar, aksi jual bersih asing yang masih berlanjut juga akan menjadi pemberat pergerakan indeks hari ini. "Sehingga kami perkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah diikuti dengan aksi profit taking," ujar Lanjar.
Bursa saham Asia sendiri pagi ini melemah di tengah kekhawatiran investor tentang risiko geopolitik dan ekonomi global. Koalisi militer pimpinan Saudi yang memerangi gerakan Houthi dari Yaman mengatakan serangan terhadap ladang minyak Arab Saudi dilakukan dengan senjata Iran. Hal tersebut serta merta meningkatkan prospek konflik global yang melibatkan AS dan Iran.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 26,82 poin (0,12 persen) ke 21.961,47, indeks Hang Seng melemah 264,16 poin atau 0,97 persen ke 26.860,39, dan indeks Straits Times melemah 11,77 poin (0,37 persen) ke posisi 3.192,16.