Senin 16 Sep 2019 16:04 WIB

Marketplace Halal Bukalapak Masih Tahap Pengembangan

Saat ini, Bukalapak tengah dalam tahap pengumpulan data produk halal.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Aplikasi Bukalapak
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Aplikasi Bukalapak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marketplace halal Bukalapak masih dalam tahap pengembangan. Presiden Bukalapak, Fajrin Rasyid mengatakan belum bisa memastikan kapan platform ini bisa dimanfaatkan masyarakat.

"Sekarang sedang tahap pengumpulan data produk-produk halal yang akan masuk," kata dia usai Islamic Digital Day 2019 di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (16/9).

Fajrin mengatakan marketplace halal ini akan jadi sebuah fitur di aplikasi BukaLapak, sama seperti fitur-fitur yang sudah ada sebelumnya. Misal, fitur Buka Reksa, Buka Zakat, hingga Buka Modal. 

Pengguna bisa mencari produk-produk halal di fitur ini. Pengembangannya bekerja sama dengan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dan lembaga halal terkait. Ia berharap marketplace halal ini bisa meluncur dalam waktu dekat.  

Marketplace halal menjadi salah satu rantai dalam ekosistem ekonomi digital syariah. Keberadaannya dapat menjadi jembatan sektor riil dan pasar. Menurut Fajrin, Bukalapak melihat tren syariah benar-benar terjadi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Ia mencontohkan salah satu fitur Bukalapak yakni Buka Reksa yang menawarkan produk-produk investasi dalam bentuk reksa dana. Menurut Fajrin, volume pembelian reksa dana syariah lebih mendominasi di Buka Reksa.

"Lebih banyak size investasi syariahnya, sehingga kedepan kita yakin arah pasar akan menuju ke syariah," kata dia.

Bukalapak juga terbuka pada berbagai kolaborasi dengan penyedia akses pembiayaan syariah, baik perbankan maupun financial technology. Fajrin mengajak agar lembaga keuangan syariah bisa membantu pendanaan bagi pengusaha UKM produk halal di Bukalapak.

Menurutnya, saat ini belum banyak yang menggarap potensi ini. Diharapkan dengan munculnya marketplace halal, maka pengusaha UMKM bisa terbantu dari segi pendanaan. Sehingga sektor riil halal pun bisa ikut bergerak terakselerasi.

Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Ventje Rahardjo menyampaikan KNKS terus mendorong kolaborasi yang kuat antara para pelaku industri halal dengan digital. Ini akan memberikan kesan baik pada sektor riil tentang bagaimana keuangan syariah bisa membantu perkembangan bisnis.

Cita-cita Indonesia adalah menjadi yang terdepan dalam keuangan syariah baik skala regional maupun global. Target pemerintah adalah menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah global dalam tiga tahun ke depan.

"Semua sedang menunggu Indonesia bergerak, kalau kita bangkit dan terakselerasi maka ekonomi dan keuangan dunia ikut bangkit," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement