Ahad 08 Sep 2019 20:05 WIB

Hindari Fintech Ilegal, Kredivo Edukasi Masyarakat Samarinda

Penyedia kredit digital aman memiliki visi mendorong inklusi keuangan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Kredivo
Foto: Kredivo
Kredivo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya perusahaan financial technology (fintech) ilegal yang memanfaatkan situasi industri membuat peran para penyelenggara fintech resmi yang terdaftar di OJK, menjadi sangat vital. Mereka tergerak untuk dapat memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang industri fintech saat ini. 

Sebagai langkah aktif untuk turut mewujudkan masyarakat yang paham akan fintech, Kredivo, aplikasi kredit digital di Indonesia yang tergabung dalam AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia) berpartisipasi dalam “Fintech Exhibition 2019” yang diselenggarakan oleh AFPI dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di Samarinda, 2-5 September 2019 lalu.

Rangkaian kegiatan tersebut dimulai dengan mengunjungi media lokal dan masyarakat setempat guna memberikan informasi tentang perkembangan industri fintech saat ini. Kemudian dilanjutkan dengan pameran fintech yang dihadiri lebih dari 50 peserta di Bigmall Samarinda, serta diskusi panel tentang industri fintech yang dihadiri oleh OJK. Adapun kegiatan yang diselenggarakan di Samarinda ini merupakan salah satu dari rangkaian acara yang telah menjadi agenda tahunan AFPI dan OJK. 

Lily Suriani, General Manager Kredivo mengatakan Kredivo sebagai penyedia kredit digital yang aman, nyaman dan terjangkau, bersama pelaku industri yang tergabung dalam asosiasi memiliki visi yang sama untuk mendorong inklusi keuangan dan mempermudah masyarakat mendapatkan akses layanan keuangan yang sebelumnya sulit mereka dapatkan. 

"Acara ini sangat penting guna memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih dan menggunakan layanan fintech,” ujar Lily dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, akhir pekan ini.

Tumbur Pardede, Ketua Bidang Institutional dan Humas AFPI mengatakan suatu kewajiban bagi penyelenggara untuk memperkenalkan industri yang tergolong baru ini ke seluruh masyarakat Indonesia. "Sebagai salah satu penyelenggara yang cukup aktif dalam perihal pengembangan industri fintech lending, kami harap Kredivo bisa terus aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat melalui inovasi-inovasi dan juga produknya," kata Tumbur.   

Pertumbuhan fintech di Indonesia semakin berkembang sangat pesat dari waktu ke waktu, berdasarkan data OJK pada bulan Agustus 2019, jumlah penyaluran pinjaman yang dikucurkan oleh fintech mencapai 49,79 triliun rupiah atau meningkat 119,69 persen dibanding dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement