Ahad 18 Aug 2019 19:13 WIB

LinkAja Sudah Sesuaikan Standar QRIS

LinkAja sejak awal sudah terlibat menjadi tim inti BI untuk pembuatan QRIS.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Elba Damhuri
Linkaja.
Foto: Linkaja
Linkaja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) meluncurkan standar Quick Response (QR) Code. Disebut juga dengan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di mana standar ini bisa digunakan untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking.

Peluncuran ini pun mendapat respons positif dari pelaku industri keuangan, di antaranya LinkAja. "LinkAja menyambut baik standardisasi ini," ujar CEO LinkAja Danu Wicaksana saat dihubungi Ahad (18/8).

photo
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri) disaksikan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja (tengah) dan CEO LinkAja Danu Wicaksana (kanan) melakukan tap in dalam peluncuran QR Code Indonesian Standard (QRIS) di halaman Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

Menurut Danu, respons tersebut sebagai dukungan LinkAja terhadap perkembangan traksaksi nontunai dan keuangan inklusif. Danu mengatakan, LinkAja sejak awal sudah terlibat menjadi tim inti BI untuk pembuatan QRIS.

Oleh karena itu, Danu pun memastikan LinkAja sangat siap untuk mengimpelementasikan QRIS. Bahkan, menurut Danu, sebagian besar QR LinkAja sudah dibuat sesuai dengan standar QRIS.

photo
Pegawai Bank Indonesia (BI) menunjukkan bukti transaksi menggunakan peluncuran QR Code Indonesian Standard (QRIS) di halaman Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

Dengan QRIS ini, Danu berharap LinkAja dapat menyasar segmen menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Pasalnya, para penjual atau merchant di mal hingga pasar tradisional nantinya juga bisa menggunakan QRIS ini.

Sebelumnya dalam acara peluncuran, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, QRIS satu-satunya QR Code yang berlaku di Indonesia. QRIS terdiri dari spesifikasi QR Code merchant presented mode dan didukung spesifikasi interkoneksi penyelenggara.

Layanan ini diyakini mempercepat keuangan inklusif, dan memajukan UMKM karena bisa digunakan oleh semua lapisan masyarakat baik kalangan kecil maupun kelas atas.

"Untuk kalangan usaha kecil, pedagang sayur, bakso, mie, dimana saja dari Sabang sampai Merauke bisa menggunakan QRIS. Akseptasi pembayaran non tunai akan lebih luas dan efisien," jelas Perry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement