REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia menyebut Indonesia masih mengalami kesenjangan infrastruktur. Bahkan tingkat kesenjangan infrastruktur di Indonesia pada peringkat 31 negara berkembang di Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo Chaves mengatakan selama lima tahun terakhir pembangunan infrastruktur di Indonesia tumbuh cukup signifikan. Namun, faktanya masih terdapat kesenjangan infrastruktur di Indonesia.
"Faktanya kesejangan infrastruktur masih mencapai 5 triliun dolar AS atau melebihi 31 negara berkembang," ujarnya saat acara Oceans of Opportunity di Energi Building, Jakarta, Senin (1/7).
Tak hanya kesenjangan infrastruktur, Rodrigo menyebut Indonesia masih mengalami kesenjangan sumber daya manusia terutama dalam hal tingkat lapangan kerja. "Dalam mengatasi kesejangan modal manusia, agar generasi mendatang mendapat pekerjaan yang baik," ucapnya.
Kendati demikian, Indonesia mampu meningkatkan iklim bisnis dengan menempatkan modal asing, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian secara keberlanjutan.
"Indonesia juga semestinya harus dapat mengelola aset nasional secara efektif. Sekaligus pemerintah Indonesia harus memungut pajak lebih besar sehingga dapat dikelola lebih baik untuk infrastruktur atau hal lainnya," jelasnya.