Jumat 24 May 2019 02:00 WIB

Marein Bagikan Dividen Rp 25,9 Miliar

Jumlah dividen yang dibagikan setara 18,38 persen dari laba bersih 2018.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Asuransi, ilustrasi
Asuransi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) menyepakati pembayaran dividen kepada pemegang saham. Marein akan membagikan dividen sebesar Rp 25,9 miliar atau Rp 50 per lembar saham.

Presiden Direktur Marein, Robby Loho, menjelaskan dividen tersebut setara 18,38 persen dari laba bersih 2018. Sedangkan sisa 81,62 persen atau sebesar Rp 114,9 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan.

Besaran dividen ini lebih kecil dari yang dibagikan pada tahun sebelumnya yaitu Rp 55 per saham. "Lebih kecil karena laba kita turun, maksimal pembagian dividen 20 persen dari laba," ujar Robby, Kamis (23/5).

Pada 2018, laba bersih Marein tercatat sebesar Rp 140,8 miliar atau turun 12,5 persen dari tahun lalu. Pada 2017, perusahaan reasuransi ini mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 161 miliar.

Penurunan laba perusahaan disebabkan oleh sejumlah faktor. Diantaranya penurunan hasil investasi dari Rp 87 miliar di 2017 menjadi Rp 82 miliar di 2018. Adapun instrumen lainnya yang mengalami penurunan adalah hasil underwriting dari Rp 186,2 miliar di 2017 menjadi Rp 171 miliar di 2018.

Robby mengakui persaingan industri perasuransian menjadi semakin ketat dan memberikan tantangan tersendiri dengan kehadiran kompetitor baru serta polemik engineering fee. Selain itu, rentetan bencana alam yang melanda Indonesia sepanjang tahun 2018 membuatjumlah klaim meningkat tajam.

Meski demikian, sepanjang tahun kemarin Marein mencatatkan premi bruto sebesar Rp 2,2 triliun. Angka ini lebih tinggi 22,7 dari raihan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp 1,8 triliun. Sementara itu, total aset juga meningkat 19 persen dari Rp 2,8 triliun menjadi Rp 3,4 triliun.

Robby tetap optimis kinerja Perseroan dapat tumbuh Iebih baik lagi di 2019. Untuk tahun ini, Robby menargatkan premi bruto bisa tumbuh 24,9 persen menjadi Rp 2,7 triliun. Sedangkan laba bersih ditargetkan naik 28,7 persen menjadi Rp 181 miliar dengan total aset tumbuh 13,5 persen menjadi Rp 3,8 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement