Kamis 28 Mar 2019 14:30 WIB

Pemerintah Gandeng 60 Industri Lokal Garap Alat Perdesaan

Produksi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan ditargetkan mencapai 15 ribu unit per tahun

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Alat produksi pertanian. ilustrasi
Foto: Bowo Pribadi
Alat produksi pertanian. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menggandeng 60 industri nasional dalam mengembangkan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang resmi diluncurkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 oleh Presiden Joko Widodo. AMMDes memiliki spesifikasi teknis khusus sehingga mampu mengakses daerah dengan kondisi medan yang sulit.

“Langkah ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung kemandirian industri nasional,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Kamis (28/3).

Baca Juga

Airlangga mengatakan, pemasaran AMMDes-KMW pada April 2019 akan disertai dengan penjualan peralatan penunjang produksi seperti pompa irigasi, perontok padi, pengolah jagung, pembuat serpihan es, penjernih air, alat panen pisang, dan lain sebagainya yang akan dijual secara terpisah.

“AMMDes-KMW juga memiliki spesifikasi teknis khusus sehingga mampu mengakses daerah dengan kondisi medan yang sulit,” terangnya.

Airlangga menambahkan, selain telah dilakukan serangkaian uji coba dalam upaya pengembangan produksi AMMDes-KMW, mengenai ketersediaan suku cadang di pasaran juga sudah disiapkan. Di samping itu, distributornya juga telah tersedia.

“Ditargetkan produksi AMMDes-KMW akan terus meningkat menjadi 9.000-15 ribu unit per tahun,” tuturnya.

Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto mengatakan, AMMDes-KMW yang merupakan karya anak bangsa, diproduksi di lahan seluas 7 hektare dengan total kapasitas produksi sebesar 3.000 unit di tahun 2019 dan dapat ditingkatkan sampai 15 ribu unit pada tahun-tahun berikutnya sesuai dengan permintaan pasar.

“PT KMWI menerapkan KMWI Production System yang mengusung konsep lean manufacturing yang akan dikembangkan menuju smart factory,” kata Reiza.

Konsep ini merupakan salah satu implementasi teknologi industri 4.0 pada sektor manufaktur, dengan mengaplikasikan sistem konektivitas yang menghubungkan data-data pada shop floor dengan data di ruang kontrol untuk memonitor kondisi proses produksi dan pengambilan keputusan produksi.

Selain itu, KMWI Production System juga menjamin kualitas produk AMMDes-KMW yang akan dipasarkan melalui sistem quality built in process di dalam proses produksinya dan disempurnakan melalui final inspection process, sehingga produk yang akan dipasarkan telah lolos uji kualitas dan kelengkapan.

“Ke depannya diharapkan AMMDes-KMW dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan laju perekonomian masyarakat di pedesaan,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement