Selasa 26 Feb 2019 15:33 WIB

Presiden Resmikan PLTU Cilacap

Kehadiran PLTU tersebut juga bakal membantu meningkatkan rasio elektrifikasi.

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto/ Red: Hiru Muhammad
Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ekspansi 1x660 MW yang terletak di Desa Karangkandri, Slarang, dan Manganti, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2).
Foto: Rakhmat Hadi Sucipto
Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ekspansi 1x660 MW yang terletak di Desa Karangkandri, Slarang, dan Manganti, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ekspansi 1x660 MW yang terletak di Desa Karangkandri, Slarang, dan Manganti, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2).

Presiden yakin PLTU ini akan memperkuat daya listrik, khususnya di Jawa dan Bali. Pembangkit tersebut menempati area seluas 38,28 ha yang dikembangkan oleh anak perusahaan PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dengan saham sebesar 49 persen dan dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dengan saham 51 persen.

Jokowi menyatakan, tambahan 660 MW untuk sistem Jawa-Bali ini diperkirakan bisa melayani tambahan pelanggan baru hingga 682 ribu pelanggan rumah tangga.

Menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan, kehadiran PLTU tersebut juga bakal membantu meningkatkan rasio elektrifikasi. Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi 99,9 persen pada 2019. "Rasio elektrifikasi nasional tahun 2018 telah mencapai 98,3 persen,” ujar Jonan. Angka ini telah melebihi target pada akhir 2018. Rasio elektrifikasi di Jawa Tengah, jelas Jonan, sudah mencapai 98,38 persen.

Jokowi bersyukur masyarakat yang belum menikmati listrik terus menurun. "Sekarang alhamdulillah tidak ada keluhan byar pet dan pemadaman listrik lagi kalau kita ke daerah-daerah.

Listrik sudah masuk hampir ke seluruh desa-desa terpencil. Menteri ESDM juga berjanji akhir tahun ini 99,9 persen sudah harus masuk ke semua desa dan rumah tangga di seluruh tanah air," ujar Presiden RI.

Presiden berharap pembangun pembangkit dapat menarik para investor membangun usahanya di Indonesia. Pihaknya ingin membangun pembangkit untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga investasi apapun di Indonesia listriknya sudah siap dan kita berharap dengan ini makin banyak investasi yang masuk.

"Saya sangat menghargai pembangunan PLTU ini. Ini besar (kapasitasnya) 660 MW sehingga meningkatkan suplai listrik kita, baik untuk industri dan rumah tangga. Dan di Cilacap masih ada 1.000 MW yang insya Allah akan diselesaikan akhir tahun ini," jelas Jokowi.

PLTU Cilacap Ekspansi 1 ini menggunakan model Super-Critical Boiler berbahan bakar batu bara low range (4.200 kilo kalori per kilogram) serta dilengkapi dengan Electrostatics Precipitator dan Fluidized Gas Desulphurization (FGD) yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan.

PLTU menelan investasi 899 juta dolar AS dan menyerap tenaga kerja hingga 800 orang pada saat masa beroperasinya.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin mengungkapkan, PLN juga melakukan percepatan pada pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi 2 kapasitas 1x1.000 MW.

Pembangkit ini dikembangkan oleh PLN dan PT S2P. Target operasi proyek ini semula Agustus 2020, tetapi dipercepat menjadi September 2019. Namun saat ini berhasil selesai keseluruhan di awal 2019 dan tengah dalam tahap uji coba mesin

Menurut Amir, dengan biaya investasi hingga 1,4 miliar dolar AS dan dampak dari percepatan commercial operation date (COD) memberikan potensi penghematan biaya operasi PLN sebesar kurang lebih Rp 1,0 triliun.

Penyerapan tenaga kerja di PLTU Cilacap Ekspansi 2 ini mencapai 4.200 orang. PLTU juga diperkirakan akan menyuplai listrik bagi pelanggan baru sebanyak 1.050.000 pelanggan rumah tangga 900 VA.

"Pengoperasian kedua pembangkit tersebut sebagai upaya nyata PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik, tidak hanya untuk Provinsi Jawa Tengah saja, tetapi juga bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali," ungkap Amir. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement