Senin 11 Feb 2019 15:18 WIB

SMF Salurkan Pembiayaan Rp 2,3 Miliar untuk Homestay

Pembiayaan homestay adalah salah satu inisiatif yang dilakukan SMF pada tahun ini

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Kampung Flory, Homestay Desa Wisata Tanaman Hias dengan Kolam Terapi Ikan.
Foto: dok.Istimewa/Kemenpar
Kampung Flory, Homestay Desa Wisata Tanaman Hias dengan Kolam Terapi Ikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menandatangani perjanjian kerja sama pemberian pembiayaan homestay senilai Rp 2,3 miliar. Pembiayaan ini disalurkan SMF ke Badan Usaha Milik Desa (BumDes) di dua destinasi wisata yakni Desa Wisata Samiran di Boyolali dan Desa Wisata Nglanggeran, di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman dan pejabat BumDes dari dua desa wisata tersebut, Senin (11/2). Hadir menyaksikan acara penandatanganan tersebut, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo, Direktur SMF Heliantopo dan sejumlah pejabat dari Kementerian Pariwisata.

"Total pembiayaan yang disediakan oleh SMF untuk pengembangan kedua destinasi wisata tersebut sebesar Rp 2,3 miliar yakni Rp 1,6 miliar untuk Desa Wisata Nglanggeran dan Rp 700 juta untuk Desa Wisata Samiran," kata Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (11/2).

Pembiayaan homestay adalah salah satu inisiatif yang dilakukan oleh SMF pada tahun 2019 ini. Sebagai BUMN dibawah Kementerian Keuangan, SMF mendapat penugasan khusus dari Kementerian Keuangan bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk berperan dalam pembiayaan pengembangan destinasi wisata khususnya pengembangan pembiayaan homestay.

SMF berperan dalam memberikan fasilitas pendanaan dan memberikan pendampingan kepada penyalur kredit serta menyediakan sistem pendukung penyaluran kredit.

"SMF berharap masyarakat dapat memanfaatkan pembiayaan homestay ini untuk membangun/memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan menciptakan lapangan kerja," ujar Ananta.

Penugasan khusus ini selaras dengan amanat Presiden Republik Indonesia yang mengharapkan bahwa pariwisata Indonesia dapat terus diperkuat dan dikembangkan menjadi sektor strategis dan pilar pembangunan perekonomian nasional. Selain itu, pariwisata Indonesia juga diharapkan dapat mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebesar 275 juta perjalanan pada tahun 2019 ini.

Kedua desa wisata yang dipilih tersebut merupakan desa wisata yang terletak di salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas Indonesia. Ke-10 Destinasi wisata prioritas tersebut adalah: Danau Toba, Tanjung Kelayang, Borobudur, Wakatobi, Morotai, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu & Kota Tua, Bromo Tengger Semu, Mandalika dan Labuan Bajo.

Selain di DIY Yogyakarta dan Jawa Tengah, sepanjang tahun 2019 ini SMF sendiri akan memberikan pembiayaan homestay untuk 3 destinasi wisata lainnya yakni Labuan Bajo, Danau Toba dan Mandalika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement