Senin 28 Jan 2019 15:36 WIB

Bappenas: Pendalaman Jasa Keuangan Penting Kerek PE

Indonesia menghadapi tantangan dimana sektor jasa keuangannya masih dangkal.

Stan Otoritas Jasa Keuangan (ilustrasi)
Foto: Rekotomo/Antara
Stan Otoritas Jasa Keuangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendalaman keuangan penting dan perlu dilakukan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi yang saat ini berada pada kisaran lima persen. Tak hanya kuantitas, kualitas pendalaman pasar keuangan tetap perlu diperhatikan.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di kisaran lima persen membutuhkan upaya untuk mencegah berlanjutnya pemburukan situasi, dan sektor jasa keuangan merupakan salah satu sektor penting yang berperan di dalamnya," ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perecanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Leonard Tampubolon dalam Seminar Hasil Kajian Pendalaman Keuangan di Indonesia di Jakarta, Senin (28/1).

Ia menuturkan istilah pendalaman keuangan muncul sebagai penegas bahwa pembangunan yang berkualitas pada sektor keuangan tidak hanya berfokus pada aspek kedalaman, namun juga pada keterjangkauan serta efisiensi penyedia jasa keuangan. Meskipun peran dan keberhasilan sektor keuangan dalam menumbuhkan ekonomi berbeda-beda antarwaktu dan antarnegara, perlunya sektor keuangan yang efektif dan efisien untuk menumbuhkan perekonomian tidak tersanggahkan.

Menurutnya, pendalaman keuangan tidak hanya cukup dengan meningkatkan ukurannya. Pendalaman keuangan juga perlu mengutamakan kualitas yang memungkinkan sektor keuangan menjalankan fungsinya, baik sebagai motor maupun penopang pertumbuhan ekonomi, tanpa memunculkan dampak negatif yang tidak terantisipasi dan teratasi.

Akan tetapi, lanjut Leonard, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dimana kondisi sektor jasa keuangannya masih terbilang dangkal. Hal ini dapat berpengaruh terhadap perekonomian. Selain itu, dari segi inklusivitas, Indonesia masih terbilang cukup rendah dimana masih banyak penduduk Indonesia yang belum menikmati layanan jasa keuangan secara formal.

Selanjutnya, ia menyatakan bahwa upaya pendalaman sektor jasa keuangan perlu terus dilakukan, dengan tetap memperhatikan pengelolaan risiko dan stabilitas sistem keuangan. "Pendalaman keuangan menjadi sangat penting, mengingat peran sektor jasa keuangan sebagai sumber pembiayaan pembangunan maupun sistem pembayaran yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat," kata Leonard.

Direktur Jasa Keuangan dan BUMN Kementerian PPN/Bappenas Muhammad Cholifihani menjelaskan pendalaman keuangan dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan, serta guna memenuhi kebutuhan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis nasional. "Pembiayaan untuk pembangunan sangatlah diperlukan bagi Indonesia saat ini guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkesinambungan, dan inklusif," ujar Cholifihani.

Ia menambahkan isu pendalaman keuangan menjadi topik penting yang perlu diangkat mengingat kondisi sektor keuangan di Indonesia yang masih dangkal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator seperti rasio uang beredar (M2) per PDB, aset dana pensiun per PDB, aset perusahaan asuransi per PDB, maupun kredit domestik sektor privat per PDB di Indonesia yang masih sangat rendah, dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement