Jumat 28 Dec 2018 08:31 WIB

Sektor Jasa Keuangan di Wilayah Cirebon Tumbuh Positif

Tren positif juga terjadi pada bank umum syariah dan unit usaha syariah.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
OJK
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
OJK

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sektor jasa keuangan di Wilayah  Cirebon sepanjang 2018 menunjukkan tren yang positif. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Muhamad Lutfi menyebutkan, tren positif itu di antaranya terlihat dari dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit bank umum. 

Berdasarkan data per November 2018,  tren positif secara year on year (yoy) untuk DPK dan penyaluran kredit bank umum masing-masing sebesar 7,98 persen menjadi Rp 30,84 triliun dan 7,65 persen menjadi Rp 35,46 triliun. "Tren positif juga terjadi pada bank umum syariah dan unit usaha syariah," ujar Lutfi, saat menggelar jumpa pers di Kantor OJK Kota Cirebon, Kamis (27/12).

Lutfi menyebutkan, pada bank umum syariah dan unit usaha syariah, DPK meningkat menjadi Rp 2,61 triliun (11,02 persen yoy) dan penyaluran pembiayaan menjadi Rp 2,96 triliun (11,49 persen yoy).

Pada sektor Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yang merupakan sektor yang diawasi secara langsung oleh Kantor OJK Cirebon, posisi Oktober 2018 terjadi pertumbuhan pada aset menjadi Rp 2,77 triliun (8,19 persen yoy). Kondisi serupa juga terjadi pada dana pihak ketiga Rp 2,05 triliun (6,85 persen yoy) dan kredit Rp 2,15 triliun (5,98 persen).

"Pertumbuhan ini menjadi salah satu indikator pengawasan dan pembinaan Kantor OJK Cirebon terhadap 39 BPR di wilayah 3 Cirebon, memberikan efek yang positif bagi fungsi intermediasi yang dilakukan oleh BPR," kata Lutfi.

Lutfi menambahkan, pada 2018, juga telah dilakukan penggabungan usaha (merger) enam BPR dengan tiga kepemilikan. Yakni, Pemda Indramayu, Pemprov Jawa Barat dan BJB

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement