Jumat 07 Dec 2018 05:33 WIB

Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Subsidi 8,3 Juta Ton

Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan pupuk di musim tanam Oktober 2018-Maret 2019

Pupuk bersubsidi
Pupuk bersubsidi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- PT Pupuk Indonesia (Persero) hingga akhir November 2018 telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 8,34 juta ton. Pupuk subsidi yang disalurkan ini mencapai 88 persen dari jumlah yang ditetapkan Pemerintah untuk tahun ini sebesar 9,55 juta ton.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tossin Sutawikara saat mengunjungi Gudang Lini III  mengatakan optimistis hingga akhir tahun perseroan dapat menyalurkan pupuk bersubsidi 100 persen. "Optimistis, soalnya pabrik-pabrik semuanya berjalan. Stok nasional sekarang sudah 180 persen, jadi harusnya kalaupun butuh pasti terpenuhi," kata Achmad Tossin di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (6/12).

Pupuk Indonesia menjamin bahwa pada musim tanam Oktober 2018-Maret 2019 ini, stok pupuk nasional terjaga dan distribusinya tidak terganggu.

Hingga November 2018, stok pupuk subsidi nasional di Lini III (gudang yang berlokasi di kabupaten) dan Lini IV (kios resmi) totalnya sebesar 1,29 juta ton. Jumlah tersebut dua kali lipat dari ketentuan stok yang ditetapkan oleh Pemerintah, jumlah berlimpah ini belum termasuk dengan stok yang terdapat di gudang pabrik dan provinsi.

Rinciannya adalah stok Lini III & IV terdiri dari 501.356 ton Urea, 333.583 ton NPK, 121.603 ton Organik, 179.437 ton SP-36 dan 163.401 ton ZA.

Pupuk Indonesia juga mengimbau petani agar bergabung dengan kelompok tani, sehingga akses untuk memperoleh pupuk subsidi bisa lebih mudah. Sebab, pupuk subsidi hanya dapat diakses oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani dan memilki Rencana Definitif Kebutuan Kelompok (RDKK) sebagaimana yang diatur oleh Kementerian Pertanian.

RDKK berfungsi untuk menentukan alokasi pupuk subsidi yang didasarkan pada pengajuan. "Dengan bergabung ke dalam kelompok tani, kebutuhan pupuk petani dapat terakomodir dalam RDKK. Sehingga tidak ada lagi cerita bahwa petani tidak dapat memperoleh pupuk subsidi," kata Tossin.

Berbagai upaya terus dilakukan Pupuk Indonesia untuk menjaga penyaluran pupuk subsidi selalu optimal di antaranya dengan mewajibkan anak perusahaan produsen pupuk yang termasuk dalam Pupuk Indonesia Grup menyediakan stok pupuk subsidi hingga lini IV.

Selain itu, anak perushaan diwajibkan mengoptimalkan alokasi pupuk subsidi yang tersedia di masing-masing kabupaten/kota, mendorong distributor untuk mengoptimalkan penebusan sebelum Desember 2018, serta mendorong distributor dan kios untuk mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi hingga minggu ke II Desember 2018.

Guna menanggapi kemungkinan terhambatnya pasokan pupuk pada saat masa tanam, Tossin menegaskan bahwa pihaknya juga telah mengantisipasi dengan meningkatkan sistem monitoring distribusi, menambah jumlah tenaga pemasaran di daerah-daerah, serta memperkuat armada transportasi baik darat maupun laut.

Upaya juga dilakukan dalam meningkatkan jumlah stok pupuk non subsidi di masing-masing kios pupuk yang tadinya sebanyak 200 kg masing-masing untuk Urea dan NPK, kini menjadi 500 kg baik untuk NPK dan Urea.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement