REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan komisaris utama Merpati Said Didu mengaku terkejut dengan akan dibangkitkannya kembali Merpati Nusantara Airlines. Walaupun demikian, ia mengapresiasi usaha membangkitkan kembali maskapai yang sempat mati suri tersebut.
"Bagi saya, ada orang yang mau mengoperasikan kembali Merpati adalah suatu yang mengagetkan dan mengejutkan saya. Tapi saya angkat topi kepada orang tersebut. Dia mengambil risiko cukup tinggi," kata Said dalam diskusi bertajuk "Semoga Merpati tak Ingkar Janji" di The Atjeh Connection, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11).
Said menilai, bisnis penerbangan memiliki risiko yang besar tapi bermargin kecil. Menurutnya, butuh nyali yang kuat untuk membangkitkan sebuah perusahaan penerbangan. Namun, apabila Merpati berhasil berjaya kembali, menurut Said, maka maskapai tersebut bisa melejit.
"Merpati punya nilai masyarakat memang percaya ke Merpati. Merpati dikenal punya kultur keselamatan yang sangat tinggi dan satu-satunya penerbangan yang bisa masuk ke daerah terpencil," kata Said.
Menurut Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo, munculnya kembali Merpati Nusantara Airlines dapat menyeimbangkan iklim usaha penerbangan di Indonesia. Sudaryatmo menilai, ekosistem bisnis penerbangan di Indonesia semakin memburuk dan kehadiran Merpati bisa memperbaikinya.
"YLKI melihat posisi kelahiran Merpati nenjadi lebih strategis karena harapannya Merpati bisa menciptakan kesimbangan baru yang sekarang cenderung menuju ke tidak sehat dengan adanya dominasi maskapai tertentu," kata dia.