Jumat 09 Nov 2018 19:06 WIB

Kalla Toyota Targetkan Pangsa Pasar 33 Persen untuk 2018

Perseroan optimistis pangsa pasar di empat wilayah Sulawesi di atas angka nasional.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Suasana Toyota Cabang Awaluddin Makassar, Jumat (9/11). Kalla Toyota saat ini menargetkan market share mencapai 33 persen pada 2018 untuk empat wilayah di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Suasana Toyota Cabang Awaluddin Makassar, Jumat (9/11). Kalla Toyota saat ini menargetkan market share mencapai 33 persen pada 2018 untuk empat wilayah di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- West Area Division Head Kalla Toyota Fery Irawan optimistis target pangsa pasar di wilayahnya bisa melampaui skala nasional yang saat ini hanya 30 persen. Wilayah tersebut mencakup Kalla Toyota di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara yang totalnya mencapai 28 cabang.

Fery mengakui, tahun ini, Toyota mengalami penurunan kontribusi terhadap market share nasional. "Dengan penurunan itu, ini juga sebenarnya berdampak pada Toyota di wilayah kita," kata Fery di Kalla Toyota Cabang Awaluddin, Makssar, Jumat (9/11). 

Dia menargetkan, nantinya pangsa pasar yang ditargetkan tahun ini untuk empat wilayah di Sulawesi tersebut bisa berkontribusi sebesar 33 persen. Meskipun begitu, angka tersebut dibandingkan tahun lalu, menurut Fery, juga masih terdapat penurunan karena pada 2017 berada di kisaran 38 persen. 

Fery menjelaskan, penurunan pangsa pasar tersebut terbilang drastis dibandingkan tahun lalu. "Yang menyebabkan itu terjadi memang kita ketahui bersama kompetitor saat ini memang agresif," ujar Fery. 

Dia mengatakan, saat ini, terdapat beberapa potensi pasar yang berkembang, khususnya di empat wilayah Sulawesi. Salah satunya, mobil keluaran baru Mitsubishi Xpander yang saat ini menarik minat calon pembeli. 

Kondisi kedua yang menurunkan pangsa pasar, yaitu untuk pasar komersial di Sulawesi. "Kami sebenarnya secara keseulutuhan naik, tapi Toyotanya berkurang karena berhubungan dengan mobil komersial yang berupa truk besar," jelas Fery. 

Sementara itu, kata dia, Toyota tidak memproduksi mobil berjenis tronton dan sebagainya. Padahal, menurut Fery, andalan dari Toyota sejauh ini masih Avanza yang terus termakan oleh Xpander.

"Avanza diserang dan market-nya tumbuh di mobil komersial, kemudian di mobil besar tapi kita nggak ada produk di situ," ungkap Fery. 

Meskipun semua faktor tersebut sudah memengaruhi pangsa pasar Toyota, Fery masih optimistis pangsa pasar di empat wilayah Sulawesi di atas angka nasional. Lalu, dari segi unit yang terjual, dia menargetkan pada tahun ini bisa mencapai 17.500 mobil. 

Namun, target unit mobil yang terjual tahun ini merupakan perkiraan sebelum bencana di Palu, Sulawesi Tengah. "Karena ada bencana alam di Palu, beberapa waktu lalu, jadi ini bisa direvisi," ungkap Fery. 

Dia menjelaskan, penjualan mobil di Palu dalam setiap bulannya bisa mencapai 350 unit. Lalu, untuk keseluruhan Sulawesi Tengah, kata Fery, bisa mencapai 500 unit per bulan.

"Penjualan Toyota di sana (Palu) konsumsinya 39 persen, jadi potensi kerugian kita di situ mungkin," tutur Fery. 

Baca juga, Kalla Toyota Optimalkan Penjualan Ayla Hadapi Pesaing

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement