Ahad 13 Jul 2025 21:57 WIB

Di Hadapan Prabowo, Uni Eropa Umumkan Fasilitas Visa Terbaru untuk WNI

Fasilitas visa baru Schengen akan mudahkan kunjungan WNI ke Eropa.

Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen Markas Uni Eropa, Berlaymont Building, Brussel, Belgia, Ahad (13/7/2025).
Foto: BPMI Setpres
Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen Markas Uni Eropa, Berlaymont Building, Brussel, Belgia, Ahad (13/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengumumkan fasilitas terbaru untuk warga negara Indonesia (WNI), khususnya bagi mereka yang akan berkunjung ke negara-negara anggota Uni Eropa untuk kedua kalinya.

Dalam sesi pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di markas Komisi Eropa, Brussels, Belgia, Ahad (13/7/2025), von der Leyen menyampaikan bahwa Uni Eropa telah mengadopsi kebijakan visa cascade untuk pemegang paspor Indonesia yang mengajukan visa Schengen.

Baca Juga

“Artinya, mulai dari sekarang WNI yang berkunjung ke Uni Eropa untuk kedua kalinya dapat mengajukan visa Schengen jenis multiple entry,” kata von der Leyen saat menyampaikan pernyataan bersama Presiden Prabowo.

Visa Schengen multiple entry memungkinkan pemegangnya untuk masuk ke wilayah Uni Eropa berulang kali menggunakan satu dokumen visa yang sama.

Menurut von der Leyen, kebijakan ini akan memudahkan warga Indonesia yang ingin berkunjung, belajar, atau memperluas jejaring di kawasan Uni Eropa.

“Intinya, kami ingin membangun jembatan antarmasyarakat antara Indonesia dan Uni Eropa,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa manfaat dari kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dari kedua pihak.

“Mereka harus menjadi yang pertama merasakan keuntungan dari hubungan erat ini,” kata von der Leyen.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan pentingnya Uni Eropa sebagai mitra strategis bagi Indonesia.

Presiden meyakini hubungan erat antara Indonesia dan Uni Eropa dapat memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas geopolitik dan pertumbuhan ekonomi global.

“Kami melihat Eropa sebagai mitra yang sangat penting. Karena itu, kami ingin melihat peran dan partisipasi Eropa yang lebih besar dalam perekonomian Indonesia. Saya sangat senang melihat hasil kerja para menteri dan komisioner. Ini adalah sebuah terobosan strategis,” kata Presiden Prabowo, merujuk pada rampungnya perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia–Uni Eropa.

Indonesia dan Uni Eropa berhasil merampungkan negosiasi CEPA setelah berunding selama kurang lebih satu dekade.

Presiden Prabowo pun mengusulkan agar dokumen perjanjian implementasi CEPA ditandatangani di Brussels.

“Kami melihat Eropa masih memimpin dalam banyak aspek kehidupan dan kami banyak belajar dari Eropa. Mungkin banyak dari kita yang enggan mengakuinya secara terbuka, tetapi saya di sini menyatakannya secara terbuka: kami ingin melihat Eropa yang lebih kuat,” tegas Presiden.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Brussels dimulai sejak Sabtu (12/7/2025) atas undangan untuk bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa António Costa, serta Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement