Selasa 30 Oct 2018 19:18 WIB

Pemerintah akan Tambah Insentif untuk Investasi

Melalui kebijakan tax holiday, Indonesia meraup komitmen investasi Rp 160 triliun

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, siap mendukung peningkatan investasi melalui berbagai instrumen fiskal. Ia mengatakan, saat ini terdapat insentif seperti tax holiday dan tax allowance yang bisa dimanfaatkan investor.

"Tax holiday kita sudah bisa meraih (komitmen) investasi mencapai lebih dari Rp 160 triliun. Kita harapkan momentumnya akan terus diperbaiki," kata Sri di kompleks parlemen, Jakarta pada Selasa (30/10).

Terkait dukungan untuk investasi, Sri mendukung penuh wacana penambahan insentif untuk investasi yang saat ini masih dibahas di level Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Menurutnya, investasi adalah hal penting bagi ekonomi karena bisa meningkatkan jumlah modal yang masuk ke Indonesia dan memberikan nilai tambah.

"Saya juga akan mendukung yang dilakukan di bawah koordinasi Menko Perekonomian (Darmin Nasution) mengenai sektor-sektor mana yang akan dijadikan prioritas," katanya.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan, realisasi investasi pada kuartal III 2018 mencapai Rp 173,8 triliun. Angka itu turun 1,6 persen dibandingkan realisasi investasi pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 176,6 triliun.

"Namun, realisasi investasi kumulatif Januari hingga September 2018 mencapai Rp 535,4 triliun atau naik 4,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani di Jakarta pada Selasa (30/10).

Farah memerinci, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada kuartal III 2018 mencapai Rp 84,7 triliun atau naik 30,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, untuk penanaman modal asing (PMA) hanya mencapai Rp 89,1 triliun atau turun 20,2 persen.

Berdasarkan lokasi proyek, BKPM mencatat realisasi investasi terbesar berada di Jawa Barat sebesar Rp 29,3 triliun atau 16,8 persen dari keseluruhan investasi kuartal III 2018. Kemudian, diikuti realisasi investasi di DKI Jakarta sebesar Rp 26,2 triliun atau 15,1 persen, Banten sebesar Rp 16,1 triliun atau 9,3 persen, Jawa Tengah sebesar Rp 14,3 triliun atau 8,2 persen, dan Jawa Timur sebesar Rp 11,5 triliun atau 6,6 persen.

Lima besar negara asal PMA adalah Singapura sebesar 1,6 miliar dolar AS atau sebesar 24,2 persen dari total investasi kuartal III 2018, Jepang sebesar 1,4 miliar dolar AS atau 21,2 persen, serta Hongkong, Malaysia, dan Cina masing-masing sebesar 0,5 miliar dolar AS atau 7,6 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement