Kamis 27 Sep 2018 21:08 WIB

Bos Freeport Harapkan Ada Kepastian Investasi Pascadivestasi

Pemerintah melalui Inalum resmi menguasai 51,23 persen saham Freeport Indonesia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Dirut Inalum Budi G Sadikin  berbincang bersama CEO Freeport McMoRan Inc Richard Adkerson sebelum melakukan penandatanganan perjanjian disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri), Menkeu Sri Mulyani (kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kiri) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Kamis (27/9).
Foto: Republika/Prayogi
Dirut Inalum Budi G Sadikin berbincang bersama CEO Freeport McMoRan Inc Richard Adkerson sebelum melakukan penandatanganan perjanjian disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri), Menkeu Sri Mulyani (kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kiri) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Kamis (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson berharap pascaproses panjang persoalan divestasi saham PT Freeport Indonesia bisa menjadi komitmen pemerintah Indonesia dalam menjaga iklim investasi. Adkerson menjelaskan proses divestasi saham ini merupakan proses yang panjang dan rumit.

"Kami berharap setelah proses panjang ini maka kami mendapatkan stabilitas investasi. Karena hal ini sangat penting bagi keberlangsungan operasional perusahaan," ujar Adkerson di Kementerian ESDM, Kamis (27/9).

Baca juga, Freeport Segera Peroleh Izin Operasi Hingga 2041

Adkerson menjelaskan kedepan ia berharap secara operasional PTFI bisa mengalami peningkatan produksi. Selain itu, Adkerson juga berharap dengan peningkatan produksi maka akan memberikan nilai tambah dari proses bisnis yang berjalan.

"Tentu kami berharap bisnis PTFI akan lebih baik kedepan. Dari sisi volume dan pendapatan juga akan meningkat. Sehingga bisa memberikan kontribusi lebih baik bagi bangsa Indonesia juga Freeport McMoran," ujar Adkerson.

Adkerson juga menilai kesepakatan yang saat ini ada merupakan win win solution dari seluruh rangkaian panjang. "Ini win win solution," ujar Adkerson.

Dalam kesempatan sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai proses negosiasi divestasi saham antara Freeport Indonesia dan pemerintah berlangsung panjang dan pelik.

"Akhirnya selesai juga. Proses ini panjang, rumit dan pelik, tapi atas kerja sama banyak pihak selesai juga dengan kesepakatan yang saling menguntungkan," kata Sri Mulyani di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Kamis (27/9).

Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa dengan selesainya proses negosiasi divestasi ini,menunjukkan bahwa Indonesia tempat yang baik untuk investasi, karena antara investor dan pemerintah harus sama-sama untung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement