REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya meningkatkan jumlah investor lokal atau ritel. Dengan begitu bisa mendukung kinerja pasar modal.
"Investor lokal sekarang sudah lebih dari foreign (investor asing). Kita akan terus tingkatkan jumlah investor lokal," tegas Direktur Utama BEI Inarno Djajadi kepada wartawan di Jakarta, Ahad (23/9).
Ia menyebutkan, komposisi investor saat ini, sebanyak lebih dari 50 persen merupakan investor lokal. Sedangkan jumlah investor asing sekitar 40 sampai 45 persen.
"Kita harapkan porsi lokalnya ke depan lebih tinggi lagi. Hanya saja, bukan berarti amount asingnya turun, ini kan dari sisi persentase. Kalau persentasenya naik kan disananya tapi dari segi absolute-nya nggak turun," jelas Inarno.
Dirinya menyatakan, sampai akhir tahun pertumbuhan investor lokal akan diperkuat. "Jadi deepening the market (pendalaman pasar) kita lihat dari sisi suplainya, dari produk-produknya kita tingkatkan, tapi dari sisi demand-nya, ritelnya kita tekankan. Itu saja target ke depannya," tuturnya.
Sebagai informasi, pada 10 Agustus 1977 merupakan awal bagi Pasar Modal Indonesia. Hal itu Setelah diaktifkan oleh pemerintah pada 41 tahun lalu.
Dari sisi nilai kapitalisasi, pasar modal Indonesia telah tumbuh sebanyak 2,52 juta kali. Sebelumnya pada 1977, nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp 2,73 miliar, kini per 8 Agustus 2018, telah mencapai Rp 6.870,7 triliun.