Jumat 21 Sep 2018 20:00 WIB

Pemerintah akan Resmikan Pembangkit Tenaga Angin Kedua

Penyelesaian proses konstruksi lebih cepat dari target.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo memperhatikan turbin kincir angin usai meresmikan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Presiden Joko Widodo memperhatikan turbin kincir angin usai meresmikan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan melakukan kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo I di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, kemarin. PLTB Tolo I Jeneponto dengan kapasitas 72 megawatt (MW) ini merupakan bagian dari Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit 35.000 MW sekaligus bagian dari upaya pemerintah mencapai target bauran energi nasional 23 persen yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2025.

Jonan mengapresiasi cepatnya perkembangan pembangunan PLTB Jolo I yang saat ini telah mencapai 96 persen. Pembangunan ini lebih cepat dari yang sudah ditargetkan sehingga masyarakat dapat segera menikmati manfaatnya.

"Penyelesaiannya lebih cepat beberapa bulan dari yang sudah ditargetkan dan juga saya sangat terkesan dengan adanya kerja sama dan kontribusi yang baik dengan masyarakat sekitar," ujar Jonan.

Selain target penyelesaian proses konstruksi yang lebih cepat dari target, Jonan juga mengapresisasi kerja sama PT Energi Bayu Jeneponto dengan masyarakat dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR). "Kerja sama pihak manajemen PLTB Tolo 1 dengan masyarakat menurut saya bisa dijadikan contoh karena masih banyak juga proyek pembangunan yang besar dibidang kelistrikan juga energi, kerja samanya luar biasa, kita mengucapkan banyak terima kasih," lanjut Jonan.

PLTB Tolo I berlokasi di Kampung Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Sulawesi Selatan. PLTB Tolo memiliki 20 turbin, masing-masing berkapasitas 3,6 MW dengan panjang blade 63 meter dan tarif sesuai PPA antara Konsorsium PT Redaya Energy Pte & PT Global Pacific Energy dengan PT PLN (Persero) 11,850 sen dolar AS per kWh.

PLTB Tolo yang ditargetkan akan COD pada 21 November mendatang ini dibangun dengan investasi 160,7 juta dolar AS. Kontraktor utama konstruksi adalah PT Pembangunan Perumahan Tbk dengan Tingkat kandungan komponen dalam negeri mencapai 42 persen. Peletakan batu pertama telah dilakukan pada 2 Juli 2018 oleh Presiden RI, bersamaan dengan peresmian PLTB Sidrap.

Baca juga, Potensi Tenaga Angin di Indonesia Bisa Dikembangkan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement