REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Brebes merupakan sentra bawang merah terbesar di Indonesia. Petani bawang merah Brebes telah memberikan kontribusi 18,5 persen dari produksi nasional atau 57% dari produksi Jawa Tengah.
Memasuki panen raya pada Juni hingga Agustus, bawang merah yang dihasilkan petani di Kabupaten Brebes tidak hanya memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Komoditas tersebut melimpah sehingga kembali dapat diekspor ke Thailand. Kali ini sebesar 5600 ton dari target 9000 ton untuk tahun ini.
"Hari ini kita membuktikan lagi kepada dunia. Dulu kita impor bawang merah ke Thailand, sekarang kita balikan ekspor ke negara tersebut. Ini adalah serangan balik, karena target ekspor naik 100 persen. Ini juga mencetak Dolar, seperti arahan khusus Presiden Jokowi,” kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat melepas truk kontainer ekspor bawang merah, di Brebes (1/8).
Amran mengatakan, bersama Dirut Bulog Budi Waseso, Kementan akan bekerja lebih cepat dan siap bekerjasama meningkatkan pertanian Indonesia. Kementan juga akan tegas menolak impor masuk ke Indonesia.
“Selama Buwas menjadi dirut kita tidak sering rapat lagi tapi langsung kerja kelapangan menyelesaikan masalah, lewat sms saja selesai persoalan kita,” ujar Amran.
Lebih lanjut Amran menegaskan ekspor bawang merah yang terus berlanjut ini membuktikan Indonesia tidak hanya berhasil mewujudkan swasembada, tapi juga mewujudkan kedaulatan bawang merah. Tercatat, sejak 2016 hingga saat ini, Indonesia sudah tidak lagi mengimpor bawang merah, akan tetapi terus mencatatkan diri sebagai pengekspor bawang merah.
Ekspor bawang merah ke Thailand merupakan prestasi besar pembangunan pertanian di era pemerintahan Jokowi-JK. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2014 Indonesia masih mengimpor bawang merah sebesar 74.903 ton. Pada 2015 total impor sebesar 17.429 ton, tetapi pada 2016 tidak ada impor bawang merah. Bahkan mampu mengekspor 735 ton serta pada 2017 Indonesia telah berhasil ekspor 7.750 ton bawang merah naik 93,5 persen.
“Hari ini, di momen menyambut 73 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, kita kembali membuktikan kemampuan kita dengan mengekspor bawang merah ke Thailand sebanyak 5.600 ton,” sambung Amran.
Amran menambahkan, pada 2016 luas panen bawang merah Indonesia mencapai 149,6 ribu hektare dengan produksi mencapai 1,45 juta ton serta luas tanam naik menjadi 22,5% dari tahun sebelumnya. Pada 2017 target produksi bawang merah 1,47 juta ton naik 1,7% dari 2016.
"Sudah ada lima komoditas pertanian termasuk bawang merah yang berhasil kita ekspor, dan dilakukan dalam jangka waktu yang singkat,” ujar Amran.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut Bulog Budi Waseso mengatakan, pemerintah harus meningkatkan kualitas komoditas pertanian. Ia menjelaskan tugas Dirut Bulog, yaitu menyerap produk petani dan membeli dengan harga yg menguntungkan petani, lalu menjaga stok ketersediaan bahan yang dibutuhkan masyarakat dan yang terakhir adalah menstabilkan harga petani dan konsumen.
“Kita harus bangga memiliki Menteri Pertanian yang eksis terhadap masalah pertanian. Kemarin kita diserang oleh impor, hari ini kita membuktikan serangan balik. Brebes terkenal dengan Bawang merah maka serangan balik tersebut juga datang dari Brebes, “ tegas pria yang akrab disebut Buwas ini.
Untuk diketahui, selain Brebes, masih banyak lokasi sentra kawasan bawang merah, antara lain Cirebon, Bandung, Majalengka, Garut, Demak, Tegal, Nganjuk, Probolinggo, Sampang, Pamekasan, Bima, Sumbawa, Lombok Timur, Tapin dan beberapa daerah sentra lainnya.
Indonesia mampu mengekspor bawang merah ke Thailand dan tingkatkan volume ekspor ke negara lainnya merupakan buah dari keseriusan dan keberhasilan program terobosan pemerintah dalam meningkatkan produksi. Adanya bantuan benih, pupuk, alsintan serta prasarana pertanian lainya diperuntukan bagi petani setiap tahunya juga berhasil meningkatkan kesejahteraan petani.