Rabu 25 Jul 2018 19:03 WIB

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga Kreditnya

Perlu dipertimbangkan lebih dulu dampak dari penaikan suku bunga kredit.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Bank Danamon
Foto: Republika/Prayogi
Bank Danamon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Danamon menyatakan, belum akan menaikkan suku bunga kredit. Meski, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) telah naik 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen. 

"Kenaikkan suku bunga acuan BI bukan kabar yang tidak kita expect. Kita sudah tahu BI akan naikkan suku bunga," ujar Chief Financial Officer sekaligus Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia saat ditemui di Kantor Pusat Bank Danamon, Jakarta, Rabu, (25/7).

Ia menjelaskan, naiknya suku bunga acuan BI tidak otomatis membuat bank menaikkan semua suku bunga kreditnya. Pasalnya, perlu dilihat dahulu dampak dari kenaikkan suku bunga tersebut. 

"Lalu perlu ada kompetisi. Jadi yang penting kita juga harus jaga suku bunga untuk nasabah kami. Kita akan coba harus stabil untuk SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit)," jelas Satinder.

Baca juga, Segmen Mikro Turun, Kredit Danamon Hanya Tumbuh 4 Persen

Sementara itu, perusahaan telah menaikkan suku bunga deposito sekitar 25 sampai 40 bps. "Suku bunga deposito perlu menarik karena nasabah kita punya banyak investasi," tuturnya. 

Sebagai informasi, sampai akhir tahun, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar delapan sampai 10 persen. Saat ini, kredit tumbuh empat persen per semester I 2018.

Giro dan tabungan (CASA) naik sembilan persen menjadi Rp 50,9 triliun pada semester pertama tahun ini. Rasio CASA membaik pula menjadi 48,2 persen dari 44,3 persen di periode sama tahun lalu karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular. 

Kemudian, deposito tercatat turun tujuh persen menjadi Rp 54,5 triliun. Hal itu karena Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal. 

"Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) lebih rendah. Sekaligus membangun pondasi baik untuk pertumbuhan ke depannya," tambah Satinder. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement