REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) membukukan pertumbuhan laba operasional sebelum pencadangan sebesar 5 persen year on year (yoy) menjadi Rp 6,3 triliun per September 2024, sehingga menghasilkan laba bersih setelah pajak senilai Rp 2,33 triliun. Meskipun begitu, raihan laba bersih tersebut menurun 8,98 persen yoy dibandingkan pencapaian pada periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,56 triliun.
Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Daisuke Ejima menuturkan bahwa pencapaian laba bersih tersebut ditopang oleh kinerja penyaluran kredit, termasuk trade finance, yang meningkat 12 persen yoy menjadi Rp 186,5 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 14 persen yoy menjadi Rp 148,9 triliun, sementara pendanaan granular naik sebesar 11 persen yoy. Selain itu, pendapatan operasional hingga 30 September 2024 meningkat 7 persen yoy menjadi Rp 14,2 triliun.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kualitas aset yang sehat, tercermin dari rasio risiko atas kredit (loan at risk/LAR), termasuk restrukturisasi COVID-19 yang masih direlaksasi, yang membaik 80 basis poin (bps) menjadi 11,5 persen.
Sementara rasio kredit macet bruto (non-performing loan/NPL gross) membaik sebesar 30 bps menjadi 2 persen yang diikuti juga dengan membaiknya rasio cakupan pinjaman bermasalah (NPL coverage ratio) menjadi 272,3 persen, naik dari 252,7 persen pada tahun sebelumnya.
"Pencapaian ini menunjukkan bahwa Danamon berada di jalur yang tepat dalam menjalankan strategi dan investasi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan," ujar Daisuke.
Ia mengatakan bahwa sejalan dengan pertumbuhan bisnis perseroan yang kuat, pihaknya akan melanjutkan fokus pada ekosistem yang ditargetkan serta terus bertransformasi dan berkolaborasi bersama MUFG sebagai perusahaan induk.
Upaya tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk memberikan produk keuangan yang holistik dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Danamon bersama anak usaha MUFG lainnya, yakni Adira Finance, Zurich Asuransi Indonesia, Home Credit Indonesia, dan Mandala Finance, serta berbagai mitra strategis perseroan berkomitmen untuk terus bertransformasi sebagai One Financial Group.
"Kami akan terus tumbuh sebagai One Financial Group dan menjadi mitra keuangan terpercaya yang berorientasi pada nasabah," imbuh Daisuke.