Senin 14 May 2018 01:46 WIB

Asian Games Diharapkan Tambah Laju Pertumbuhan Ekonomi

Proyeksi dampak langsung pengeluaran peserta dan pengunjung mencapai Rp 3,6 triliun.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Ratna Puspita
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro
Foto: Dok Bappenas
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berharap pelaksanaan Asian Games 2018 dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pesta olahraga antarbangsa di Asia itu bakal digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang.

“Mudah-mudahan Asian Games bisa boost pertumbuhan ekonomi di triwulan tiga 2018 bersama dengan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Ahad (13/5).

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,4 persen pada 2018. Sementara, pada kuartal pertama 2018, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 5,06 persen (year on year/yoy).

Bambang mengaku belum bisa menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2018 atau ketika pelaksanaan Asian Games. Menurutnya, selain dampak langsung, terdapat pula dampak ekonomi tidak langsung yang masih perlu dihitung. 

Hal itu yakni nilai ekonomi lanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat provinsi dan nasional, penyerapan, tenaga kerja, serta peningkatan pendapatan.

"Kalau untuk triwulan tiga itu saya belum bisa ngomong angka kalau belum dihitung. Yang saya bisa bilang saat ini baru dampak langsung," ujar Bambang. 

Bappenas memperkirakan, perhelatan Asian Games 2018 akan memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia. Proyeksi dampak langsung pengeluaran peserta dan pengunjung mencapai Rp 3,6 triliun.

Bappenas mengestimasi, akan terjadi pengeluaran sebesar Rp 2,5 triliun di Jakarta dengan konsentrasi persebaran peserta dan pengunjung sebanyak 70 persen. Sementara di Palembang diprediksi akan ada pengeluaran sebesar Rp 1,1 triliun.

Sebanyak 88 persen pengeluaran berasal dari penonton dan wisatawan, diikuti 4,67 persen pengeluaran oleh atlet, 3,96 persen pengeluaran awak media, 2,34 persen pengeluaran pendamping, dan 0,77 persen pengeluaran sukarelawan.

Akomodasi diperkirakan menjadi komponen pengeluaran terbesar yang mencapai Rp 1,3 triliun. Sementara komponen terbesar kedua adalah transportasi sebesar Rp 640 miliar. 

Kemudian, pengeluaran untuk makanan danminuman sebesar Rp 628 miliar, dan pengeluaran belanja mencapai Rp 560 miliar. Terakhir, pengeluaran hiburan sebanyak Rp 280 miliar.

Sementara itu, total perkiraan biaya konstruksi fasilitas pendukung Asian Games 2018, termasuk pembangunan Gelora Bung Karno, Stadion Jakabaring, wisma atlet, dan Light Rapid Transit (LRT) mencapai Rp 34 triliun. Sementara, biaya operasional penyelenggaraan Asian Games sebesar Rp 7,2 triliun.

Dengan demikian, total dampak langsung penyelenggaraan Asian Games 2018, baik dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional, terhitung sejak 2015 hingga 2018, mencapai Rp 45,1 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement