REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN) hingga awal Mei tahun ini, sudah menyalurkan Rp 11,9 triliun kredit bagi usaha kecil menengah (UKM) melalui unit usaha Mitra Bisnis. Menurut Business Strategy and Alignment Head Business Banking BTPN, Michael Jermia Tjahjamulia, khusus wilayah regional Bandung, kredit yang disalurkan sebesar Rp 1,2 triliun
"Khusus di regional Bandung kredit tersebut disalurkan kepada sekitar 300 debitur UKM," ujar Michaelpada Media Briefing BTPN di Noah's Barn, di Bandung, Jumat (4/5).
Menurut Michael, Bandung menjadi daerah dengan kontribusi terbesar keempat secara nasional untuk penyaluran kredit UKM melalui BTPN Mitra Bisnis. Karena, Kota Bandung sebagian besar kredit tersebut diserap sektor perdagangan, dengan kontribusi mencapai 50 persen. Kemudian, disusul sektor manufaktur dengan share 40 persen.
"Secara nasional serapan terbesar juga oleh sektor perdagangan, sebesar 60 persen. Disusul sektor manufaktur dan jasa, masing-masing sekitar 20 persen," katanya.
Michael menilai, Bandung menjadi daerah yang potensial bagi penyaluran kredit UKM BTPN Mitra Bisnis. Daerah ini dinilai memiliki potensi leisure business yang sangat besar. Tahun ini, BTPN menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit UKM melalui Mitra Bisnis bisa kembali melampaui 10 persen year on year (yoy). Pada 2017, pertumbuhannya mencapai 24,9 persen.
Fokus BTPN, kata dia, bukan semata-mata realisasi nominal pertumbuhan kredit. Tapi, membuat kresit tersebut bisa memberikan dampak positif bagi debitur. "Kami ingin memastikan bahwa debitur bisa mengembangkan usahanya," kata Michael.
Penyaluran kredit UKM BTPN melalui unit usaha Mitra Bisnis, kata dia, mencapai 19 persen dari total loan perseroan yang mencapai Rp 65,5 triliun. Sementara total penyaluran kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) BTPN mencapai 26 persen.
Michael mengatakan, BTPN Mitra Bisnis adalah unit usaha BTPN yang dirancang untuk melayani kebutuhan UKM. Unit bisnis tersebut bukan hanya fokus dalam mendongkrak outstanding kredit UKM, tapi juga memadukannya dengan program pengembangan kapasitas usaha dan pembukaan akses pasar.