Selasa 24 Apr 2018 20:07 WIB

Petani Diminta Maksimalkan Bantuan Bibit dari Pemerintah

Pemerintah akan melipatgandakan bantuan bagi petani yang sukses

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat memetik kopi yang sudah bisa dipanen di Kecamatan Gandang Batu Silanan, Kabupaten Tana Toraja, Selasa (24/4).
Foto: Humas Ditjenbun
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat memetik kopi yang sudah bisa dipanen di Kecamatan Gandang Batu Silanan, Kabupaten Tana Toraja, Selasa (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TANA TORAJA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengingatkan para petani untuk memaksimalkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Karena, akan ada tambahan bantuan bagi petani yang sukses dalam mengelola bantuan.

“Bantuan bibit yang diberikan oleh pemerintah agar ditanam dengan baik. Kalau berhasil, tahun depan akan mendapatkan bantuan lagi dua kali lipat dari bantuan yang sekarang,” kata Amran saat acara panen kopi di Kecamatan Gandang Batu Silanan, Kabupaten Tana Toraja, Selasa (24/4).

Di hadapan para petani, Amran berpesan bibit bantuan yang sudah ditanam agar dijaga oleh petani sendiri. “Jangan Tuhan disuruh menjaga.   Petani suruh-suruh Tuhan yang memupuk dan menyiram. Nanti Tuhan marah akhirnya produksi kopi jadi rendah,” kata Amran.

Menurut Amran, petani jangan terlena dengan ungkapan tanah di Indonesia sangat subur. Jika ditanam tongkat maka tumbuh tanaman.  “Ini anugerah sebenarnya dari Tuhan. Tapi jangan bikin kita malas,” kata Amran.

Amran menceritakan, dirinya pernah ditanya oleh Presiden Joko Widodo tentang perbedaan petani di luar seperti Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan Kolombia yang maju-maju dan sejahtera. Amran menjawab, para petani di luar yang maju itu lantaran mereka sangat rajin dan suka bekerja keras dalam mengelola pertaniannya.

Sebagai gambaran, Brasil menempati urutan teratas produksi kopi dunia sebanyak 2,90 juta ton. Disusul oleh Vietnam sebesar 1,65 juta ton, Kolombia 0,84 juta ton, dan Indonesia dengan 0,67 juta ton per tahun.

“Padahal dulu petani Vietnam yang belajar dengan kita,” kata Amran.

Amran mengingatkan bahwa Indonesia pernah Berjaya dengan hasil perkebunan dan pertaniannya. “Dulu kita jaya dengan rempah-rempah sehingga membuat bangsa Eropa datang ke Nusantara padahal dulu teknologi petani Indonesia belum secanggih sekarang,” kata Amran.

Karena itu, Amran mengingatkan agar kejayaan hasil perkebunan harus terus digaungkan lagi. Sehingga, hasil perkebunan Indonesia bisa banyak diekspor ke luar negeri dan membuat sejahtera petani.

Acara panen kopi di Kabupaten Tana Toraja tersebut juga sekaligus member bantuan bibit  dari  Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian kepada para petani di Kabupaten Tana Toraja dan daerah sekitarnya. Didampingi oleh Direktur Perbenihan Perkebunan Muhammad Anas, Amran menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut.

Di antaranya, bantuan 500 ribu batang bibit kopi untuk petani di Kabupaten Tana Toraja, 500 ribu bibit kopi untuk Kabupaten Toraja Utara, 480 ribu bibit kopi untuk Kabupaten Enrekang. Selain itu, juga diberikan 25 ribu bibit pala dan 12 ribu batang cengkeh untuk Kabupaten Enrekang.

Petani dari Kabupaten Pinrang menerima bantuan 300 ribu batang kakao. Sedangkan Kabupaten Luwu Timur mendapat bantuan 200 ribu batang kakao, 520 bibit lada, dan 200 ribu batang cengkeh.

Selain itu, pada 2018 ini, Direktorat Jenderal Perkebunan juga melakukan kegiatan tanaman tahunan dan penyegar di Sulawesi Selatan. Yaitu, peremajaan komoditi kopi seluas 480 hektare di Kabupaten Enrekang, 500 hektare di Kabupaten Toraja Utara, dan 450 hektare di Kabupaten Tana Toraja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement