REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) bersama PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menginisiasi pertemuan dengan pengusaha dan petani asal Desa Rawa Bogo, Bandung, Jawa Barat. Pertemuan ini dalam rangka komitmen LPDB-KUMKM guna membantu pembiayaan bagi pelaku usaha kopi setempat.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB-KUMKM telah menyediakan akses pembiayaan yang mudah bagi para pelaku usaha di Tanah Air, termasuk usaha kopi di Bandung.
"Tujuan kami adalah ingin memberikan akses pembiayaan termasuk pemberdayaan masyarakat khususnya para petani kopi," tutur Braman Setyo, seperti dalam keterangan persnya, Kamis (19/4).
Melalui LPDB-KUMKM, kata Braman, pemerintah bertekad tidak hanya memberikan kemudahan akses pembiayaan namun juga menawarkan bunga rendah.
"Bunga pinjaman yang LPDB-KUMKM terapkan ini juga sangat rendah hanya 5 persen per tahun," sambungnya.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa konsentrasi pembiayaan LPDB-KUMKM di tahun 2018 akan fokus di sektor riil termasuk di dalamnya sektor usaha kopi.
Namun demikian, selama ini yang masih menjadi kendala pembiayaan adalah para petani kopi tidak berada di bawah naungan koperasi. Oleh sebab itu, sebagai solusi LPDB-KUMKM akan menjalin kerja sama dengan Bank Jawa Barat Banten (BJB) untuk penyaluran pembiayaan. Melalui kerja sama ini, BJB akan mengawal pembiayaan untuk para petani kopi agar lebih mudah.
Ke depannya, Braman berharap para petani kopi yang ada harus menjadi anggota koperasi. "Kalau lewat koperasi, tentunya LPDB-KUMKM akan memberikan langsung kepada koperasi sebesar 5 persen kepada anggotanya," ujarnya.