REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) fokus menyalurkan pendanaan kepada koperasi. Itu karena, selama ini tidak ada yang melirik koperasi.
Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo menuturkan, perbankan pun enggan mengucurkan dana ke koperasi. Padahal lembaga tersebut dianggap saka guru perekonomian nasional.
"Kalau UMKM (usaha mikro kecil menengah) sudah banyak yang mengurus," kata Supomo dalam Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10/2023). Ia menambahkan, lewat koperasi, UMKM juga bisa terbantu.
Maka, ia mengajak para pelaku UMKM bergabung dengan koperasi. Tujuannya agar UMKM bis mendapatkan permodalan serta pembiayaan yang mudah dari LPDB-KUMKM.
"Kami ingin mendorong kolaborasi antara pelaku UMKM dan koperasi. Ini akan memungkinkan mereka untuk mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM dengan lebih efisien," ujarnya.
Menurutnya, koperasi memiliki peran sentral dalam menjembatani UMKM. Dirinya menjelaskan, dana bergulir yang disalurkan lembaganya, merupakan instrumen pinjaman atau pembiayaan yang disediakan secara resmi oleh pemerintah, melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop).
Terdapat dua pola dalam penyaluran dana LPDB-KUMKM. Pertama, pola konvensional dan kedua pola syariah.
Sepanjang 2023, penyaluran pola konvensional sebanyak Rp 762 miliar, dan pola syariah Rp 479 miliar. Maka total dana bergulir yang sudah tersalur ke 160 mitra koperasi sebanyak Rp 1,24 triliun.
Sementara, target penyaluran pada tahun ini sebesar Rp 1,8 triliun. Supomo optimis dapat mencapainya.