Selasa 17 Dec 2024 12:47 WIB

PNM Dorong Pengembangan Kapasitas Usaha Petani Kopi Kintamani Melalui Pemberdayaan

Petani kopi kintamani diharapkan dapat meningkatkan usahanya.

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan untuk para petani kopi di wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
Foto: Dok PNM
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan untuk para petani kopi di wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGLI -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan untuk para petani kopi di wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Acara yang berlangsung di Farmers Support Center (FSC) ini dihadiri oleh Direktur Operasional PNM, Bapak Sunar Basuki, serta melibatkan kolaborasi dengan Coop Coffee Indonesia, Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kementerian UMKM), serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA).

Dalam kegiatan ini, sebanyak 50 nasabah PNM yang mayoritas merupakan petani kopi Kintamani mendapatkan edukasi terkait penggunaan pupuk organik dari Coop Coffee Indonesia bersama Kementerian UMKM. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian kopi di wilayah tersebut. Selain itu, PNM juga berkolaborasi dengan Kementerian PPPA untuk memberikan edukasi tentang pemberdayaan perempuan, khususnya materi tentang kesetaraan gender, demi mendukung peran perempuan dalam pengembangan usaha dan keluarga.

Baca Juga

Kopi Kintamani, yang telah mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis, memiliki potensi besar untuk memberikan nilai tambah bagi petani di wilayah tersebut. Selama ini, PNM bekerja sama dengan Coop Coffee Indonesia dalam proses rantai pasok kopi nasabah, yang kemudian dipasok ke Starbucks dengan rata-rata pengiriman 10 kontainer per tahun. 

"PNM berkomitmen untuk mendorong pengembangan kapasitas usaha petani kopi. Tidak hanya memproduksi bahan mentah, kami ingin membantu mereka untuk mengolah kopi sehingga mendapatkan nilai lebih yang berkelanjutan," kata Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki.

Kegiatan ini juga sejalan dengan visi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kementerian BUMN) dalam menciptakan sumber daya manusia yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta didukung kerjasama industri dan talenta global. Pemberdayaan petani kopi Kintamani diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing mereka, sehingga dapat menjadi bagian dari rantai pasok industri global yang bernilai tinggi.

Sebagai bentuk dukungan nyata, PNM melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) memberikan bantuan berupa bibit Kopi Arabika Kintamani kepada para petani di wilayah tersebut. Diharapkan bibit ini dapat membantu petani meningkatkan produktivitas serta kualitas kopi mereka, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal.

PNM berharap melalui kolaborasi strategis ini, para nasabah petani kopi di Kintamani dapat mengembangkan kapasitas usahanya lebih jauh, tidak hanya dari segi kuantitas produksi tetapi juga kualitas dan nilai tambah. Dengan menciptakan ekosistem usaha yang mendukung, PNM berkomitmen untuk terus mendampingi nasabah agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional, sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan komunitas lokal secara berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement