REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pendiri sekaligus pemilik perusahaan raksasa perdagangan elektronik (e-commerce) Alibaba, Jack Ma, berpendapat tidak seorang pun mampu menghentikan arus globalisasi.
Berbicara di sela-sela makan malam bersama Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde di Provinsi Hainan, Cina, Senin (9/4), Jack Ma juga mengatakan, prinsip perdagangan adalah saling menghormati sebagaimana dikutip media resmi setempat.
Pernyataan tersebut dilontarkan di tengah memanasnya hubungan dagang antara Cina dengan Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam mengeluarkan kebijakan pengenaan tarif terhadap beberapa produk dari Cina. Negeri Tirai Bambu merespons kebijakan itu dengan melakukan hal yang sama.
Lagarde bersama Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan sejumlah kepala negara serta kepala pemerintahan menghadiri Forum Boao Asia (BFA) di Hainan pada 8-11 April 2018.
BFA merupakan organisasi nonprofit semacam Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang rutin menggelar pertemuan tahunan para kepala negara, kepala pemerintahan, pebisnis, dan pengusaha.
BFA yang didirikan pada 2001 dengan menyandang nama Boao, kota di Provinsi Hainan. Meskipun demikian kantor pusat BFA berada di Beijing.
Model organisasi ini mirip dengan WEF yang rutin menggelar pertemuan tahunan di Davos, Swiss. Oleh sebab itu BFA juga dijuluki sebagai Davos-nya Asia.