Sabtu 31 Mar 2018 19:26 WIB

HKTI Didorong Terus Tingkatkan Peran Bagi Petani

HKTI menjadi institusi yang menjembatani banyak pihak, khususnya petani

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Hazliansyah
Jenderal Purn. Moeldoko saat merilis Asian Agriculculture and Food Forum HKTI 2018 dengan Tema Transforming Challenge into Opportunity: Food Security and Agriculture Innovation di Sekretariat HKTI, Menteng, Jakarta Pusat. Kamis (15/3).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Jenderal Purn. Moeldoko saat merilis Asian Agriculculture and Food Forum HKTI 2018 dengan Tema Transforming Challenge into Opportunity: Food Security and Agriculture Innovation di Sekretariat HKTI, Menteng, Jakarta Pusat. Kamis (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jendral (purn) Moeldoko melantik Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DIY periode 2018-2023, Sabtu (31/3). Dalam sambutannya Moeldoko mengungkapkan, bahwa HKTI dapat terus meningkatkan peran, salah satunya harus mampu menjadi bridging institution atau institusi yang menjembatani banyak pihak, khususnya petani.

"Para pihak tersebut yakni petani, pemerintah, peneliti, pengusaha, dan sebagainya," kata Moeldoko dalam pelantikan yang digelar di Balai Kota Yogyakarta tersebut.

Selain itu, HKTI juga harus bisa menangkap potensi hasil panen para petani. Misalnya jika petani mampu memanen sekian kilogram hasil tani, maka produk itu harus bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Sedangkan pada pengusaha, HKTI harus mampu menjalin relasi dengan para pengusaha agar nantinya ketika setelah panen, petani memiliki market yang bagus.

"HKTI hadir untuk memberi solusi, sehingga masalah kesejahteraan petani sudah harus menjadi tanggung jawab HKTI," tandas pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan itu.

Selanjutnya, ia pun berharap HKTI dapat terus melakukan inovasi di bidang pertanian. Mengingat, anggota dari himpunan ini juga terdiri dari beberapa ahli di bidang pertanian yang berpotensi untuk dapat menciptakan sebuah inovasi.

Ia juga mendorong agar HKTI dapat terus melakukan langkah intensifikasi lahan demi mendapatkan hasil tani yang optimal dalam lahan yang sudah ada sekarang.

Hal ini dinilai harus terus dioptimalkan mengingat langkah ekstensifikasi lahan sangat sangat bergantung pada ketersediaan lahan yang ada.

Sedangkan Ketua Dewan Pengurus Provinsi HKTI DIY, Ali Agus mengungkapkan bahwa yang menjadi kendala utama HKTI yakni persoalan pangan bisa jadi kendala dan sumber konflik. Selain itu, HKTI juga dihadapkan dengan global warming, lahan semakin sempit, serta jumlah penduduk meningkat.

"Saya berharap HKTI DIY dapat meningkatkan peran. Hal itu juga harus dibarengi dengan sinergi, kerjasama dan gotong royong," kata Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement