Selasa 27 Feb 2018 18:48 WIB

Kementan Ingin Asuransi Pertanian Bisa untuk Hortikultura

Banjir turut membuat petani hortikultura merugi.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Petani memeriksa tanaman bawang merah di area persawahan Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Senin, (11/4). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petani memeriksa tanaman bawang merah di area persawahan Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Senin, (11/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang terjad di beberapa wilayah turut merugikan petani hortikultura. Hal ini membuat Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong adanya asuransi hortikultura.

"Jadi, daerah-daerah yang rentan dengan banjir ini, kasihan petaninya kalau tidak didorong untuk mendapatkan asuransi," ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Prihasto Setyanto, Selasa (27/2).

Sejauh ini asuransi pertanian baru diterapkan untuk sawah dan sapi. Adanya asuransi pertanian yang berada di bawah tanggung jawab Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Kementan dinilai mampu mengurangi risiko kerugian para petani. Berkaca dari program yang telah berjalan tersebut, Anto, sapaan akrab Prihasto ingin dalam waktu dekat bisa turut diterpakan pada komoditas hortikultura.

Kabupaten Brebes, yang menjadi sentra produksi bawang merah belum lama ini banjir dan menggenangi 254 hektare lahan bawang merah. Lahan puso tersebut membuat kerugian Rp 18 miliar.

Begitu juga dengan tanaman cabai besar maupun rawit yang terkena banjir hingga 48 hektare. Puso yang terjadi di lahan tersebut menghilangkan produksi 360 ton dengan taksiran kerugian hampir Rp 400 juta.

Sebelum adanya asuransi, kata dia, pihaknya akan mengutamakan wilayah terkena bencana sebagai penerima bantuan-bantuan pemerintah. Bantuan pertanian yang bisa diberikan berupa benih, pupuk dan lainnya untuk mendorong produksi. "Daerah-daerah ini akan diutamakan," katanya.

Baca juga: Bulog Indramayu tak Mampu Jangkau Harga Gabah Petani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement