Jumat 19 Jan 2018 16:24 WIB

Impor Beras Masuk Tahap Negosiasi Harga

Ada 11 perusahaan yang memenuhi syarat administrasi impor beras.

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
  Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11).  (Republika/Agung Supriyanto)
Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog akan segera mendatangkan beras impor sebanyak maksimal 500 ribu ton dalam waktu dekat. Proses impor tersebut saat ini telah memasuki tahapan negosiasi harga dengan eksportir dari negara-negara produsen tujuan.

"Saat ini masih proses bidding," ujar Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (19/1).

Bulog telah resmi menutup lelang impor untuk beras pada Rabu (17/1) lalu. Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, hingga lelang ditutup, ada 21 perusahaan dari negara produsen yang mendaftar.

"Tapi yang memenuhi persyaratan administrasi sampai hari ini baru 11 perusahaan," kata Djarot, saat ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Kamis (18/11).

Bulog telah mendapat izin dari pemerintah untuk melakukan importasi beras umum sebanyak maksimal 500 ribu ton. Pemerintah memberi batas waktu pada perusahaan pelat merah itu untuk mendatangkan beras sampai akhir Februari 2018.

Karena itu, Djarot mengatakan, dalam proses negosiasi, timnya akan meminta percepatan pada eksportir agar dapat mengirim barang sebelum batas waktu 28 Februari.

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement