REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Provinsi Banten selama tahun 2017 telah membantu sebanyak 53 unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Total bantuan yang diberikan mencapai Rp 1,15 miliar.
"Bantuan permodalan untuk UMKM tersebut disisihkan dari laba perusahaan dan diperuntukkan bagi usaha berbagai sektor baik perdagangan seperti warung, penjual sembako, warung nasi, juga sektor jasa seperti usaha indekosan, bengkel dan sektor perikanan seperti nelayan," kata Kepala Jasa Raharja Cabang Banten Suhadi, Senin (15/1).
Menurut Suhadi, Jasa Raharja mempunyai Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang diwajibkan membantu usaha kecil di wilayah kerjanya masing-masing serta membantu sarana dan prasarana lingkungan seperti masjid, pondok pesantren, dan taman bacaan. Jenis program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) ini, Jasa Raharja memberikan bantuan modal mulai dari Rp 5 juta sampai Rp 15 juta per unit usaha.
Besaran bantuan itu tergantung dari kebutuhan dan besar usaha yang dikelolanya dengan tingkat suku bunga 3 persen per tahun. "Besaran bunganya relatif sangat rendah, karena kami benar-benar ditugaskan memberdayakan UMKM agar ke depan bisa berkembang, sehingga dengan demikian dengan bunga yang rendah diharapkan bisa mengembalikan cicilan per bulan tepat waktu dan tidak terjadi tunggakan," kata Suhadi.
Ia menambahkan bagi pengusaha yang mampu mengembalikan pinjaman tanpa ada tunggakan selama waktu yang diberikan maksimal dua tahun tersebut, maka dibolehkan mengajukan pinjaman lebih besar jumlahnya dari yang sebelumnya.
"Misalnya pinjaman pertama sebesar Rp 5 juta, kemudian dia mampu mengembalikan tepat waktu, maka dipinjamkan lagi sebesar Rp 10 juta, bisa dipinjamkan Rp 15 juta, bahkan Rp 25 juta sampai Rp 50 juta, jika memang memberikan rapor pengembalian yang baik, dengan sistem pembukuan yang juga bagus," katanya.
Sampai saat ini Jasa Raharja Provinsi Banten telah menyalurkan dana kepada 453 unit perusahaan kecil. Mereka tidak hanya diberikan uang tetapi juga pelatihan untuk meningkatkan manajemen usahanya agar bisa berkembang dengan baik.
Suhadi mengatakan, pada umumnya pengusaha kecil tersebut terkendala pada pembuatan laporan pembukuan keuangan yang sebenarnya sangat menentukan untuk mengetahui laba atau rugi suatu perusahaan.
Dalam program bina lingkungan, tahun 2017 ini Jasa Raharja membantu warga pedalaman Suku Badui dengan mendirikan taman bacaan (perpustakaan) dan membantu pengembangan masjid dan pondok pesantren
Pada tahun 2018 Jasa Raharja Banten masih tetap memberikan bantuan kepada UMKM belum tersentuh oleh BUMN lainnya yang juga memberikan bantuan serupa melalui PKBL, dengan jumlah bantuan yang disediakan disesuaikan jumlah laba perusahaan.