REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemasaran PT. Pertamina Muchamad Iskandar memprediksi adanya peningkatan permintaan BBM dibandingkan hari hari biasa 2 hingga 7 persen. Iskandar menjelaskan meski tak mengalami peningkatan yang siginifikan seperti saat lebaran, namun untuk permintaan bensin grade tinggi seperti pertalite dan pertamax memang biasanya mengalami peningkatan hingga 7 persen.
"Sebagai ilustrasi, kebutuhan BBM dan non BBM selama masa satgas natal dan tahun baru berorientasi dari realisasi tahun lalu. Peningkatannya kita sesuaikan prediksi kita dari prediksi lalu ditambah kenaikan sedikit dari tahun berjalan. Tahun lalu terjadi peningkatan gasoline (premium) rata-rata sekitar 2 persen," ujar Iskandar di Kantor Pusat Pertamina, Jumat (15/12).
Menurut Iskandar di beberapa daerah peningkatan permintaan bensin juga diprediksi meningkat khususnya di wilayah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal. "Sedangkan untuk lokasi yang perlu perhatian khusus, terutama daerah yang masyarakatnya merayakan natal dan tahun baru. Seperti daerah Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua, NTT. Itu perlu perhatian khusus karena peningkatannya signifikan, rata-rata di atas 10 persen," ujar Iskandar.
Iskandar mengatakan prediksi peningkatan permintaan ini akan dipenuhi oleh Pertamina dengan menjamin pasokan dan dispenser dispenser di SPBU yang menjadi lokasi yang diperkirakaan akan mengalami lonjakan permintaan.
"Trus lokasi seperti Brastagi, Puncak, Danau Toba, Malang, Batu, dan wisata lain ini harus kita waspadai. Tentu polanya sama dengan lebaran, kita tidak akan lengah di lokasi yang crowded kita prediksi kemacetan seperti Puncak. Kita akan siapkan kantong di SPBU puncak, sehingga kalau ada kemacetan sudah kita antisipasi kita taro kantong stok mobil tangki BBM," ujar Iskandar.
Advertisement