Jumat 08 Dec 2017 14:44 WIB

Tahun Depan, Plafon KUR Ditambah Menjadi Rp 120 Triliun

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menaikkan target total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2018 menjadi Rp 120 triliun. Angka itu meningkat dari target plafon total KUR 2017 sebesar Rp 106,6 triliun.

Jelang pergantian tahun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berpesan agar Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM dan penyalur KUR perlu rutin duduk bersama membahas persoalan-persoalan di lapangan, terutama terkait pembayaran subsidi Imbal Jasa Penjaminan (IJP) dan subsidi bunga KUR.

Kita perlu mengidentifikasi dengan baik persoalan-persoalan di lapangan. Mulai dari solusi agar pencairan subsidi lebih cepat, persoalan sistem, dan lain-lain. Ini penting agar permasalahan yang sama tidak berulang, katanya di Jakarta, Jumat (8/12).

Selain meningkatkan plafon, Pemerintah juga telah menetapkan besaran suku bunga KUR pada 2018 menjadi 7 persen.

Pemerintah juga menetapkan perubahan besaran subsidi bunga KUR pada 2018. Subsidi untuk KUR Mikro naik 1 persen dari 9,5 persen pada 2017 menjadi 10,5 persen pada 2018. Untuk KUR Ritel naik 1 persen dari 4,5 persen pada 2017 menjadi 5,5 persen pada 2018. Untuk KUR Penempatan TKI naik 2 persen dari 12 persen menjadi 14 persen.

Dalam mendorong penyaluran KUR pada sektor produksi, pemerintah juga menetapkan target minimum penyaluran KUR di sektor tersebut sebesar 50 persen dari total penyaluran KUR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement