Rabu 01 Nov 2017 16:54 WIB

Jokowi Belum Puas dengan Kenaikan Peringkat Kemudahan Usaha

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers pada peresmian revitalisasi tambak udang di Kabupaten Bekasi, Rabu (1/11).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers pada peresmian revitalisasi tambak udang di Kabupaten Bekasi, Rabu (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum puas dengan peringkat kemudahan berusaha 2018. Bank Dunia baru-baru ini merilis peringkat Ease of Doing Business (EODB) atau kemudahan berusaha 2018 yang naik menjadi 72 yang sebelumnya berada di peringkat 91.

Menurut Jokowi, pemerintah akan terus melakukan pembenahan dalam hal kemudahan perizinan berusaha.

"Saya tetap ngomong ke Menko, saya nggak mau hanya (peringkat) 72. Targetnya paling tidak 50. Tahun depannya (2019) baru masuk ke target yang telah sampaikan 40," ujar Jokowi pada peresmian revitalisasi tambak udang, di Bekasi, Rabu (1/11).

Peringkat Indonesia terkait EODB berdasarkan Bank Dunia terus membaik. Dari sebelumnya Indonesia berada di peringkat 120 terus menanjak ke 106, kemudian 91, dan sekarang peringkat 72. Peringkat ini disebut Jokowi berhasil mengalahkan negara-negara besar seperti Cina, India, maupun Brasil.

Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan, jika Indonesia ingin agar posisinya berada di angka 40 maka perlu pembenahan kembali. Artinya harus ada perbaikan secara total, dari urusan perizinan, listrik, hingga properti. Hal ini agar semua usaha baik yang besar maupun yang kecil mendapatkan kemudahan dalam perizinan berusaha. Menurutnya, dengan perbaikan ini akan banyak pekerjaan yang muncul dan mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru.

"Nantinya akan memperluas rekruitmen tenaga kerja, pembukaan tenaga kerja baru," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement