REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah terganggunya jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang menyebabkan tidak berfungsinya beberapa ATM nasional, saham beberapa bank besar pun terpantau negatif. Pasalnya ATM milik Bank Mandiri (BMRI), BRI (BBRI), BCA (BBCA), serta BNI (BBNI) pun terkena imbasnya.
Berdasarkan pantauan Republika harga saham BMRI sore ini (Selasa, 29/8) ditutup melemah 0,76 persen atau turun 100 poin menjadi 13.125 per lembar saham. Sebelumnya pagi tadi dibuka 13.175. Saham bank berpelat merah itu pun hanya bisa menembus nilai tertinggi sebesar 13.225. Sedangkan titik terendah hari ini hingga 13.100.
Saham BBCA juga berada di zona negatif turun 0,26 persen atau 50 poin ke posisi 19.025 per lembar saham. Saat pembukaan tadi pagi saham BCA pun berada di level 19.050 yang merupakan nilai tertingginya pula. Kemudian sempat merosot hingga 18.900.
Saham BBRI tampaknya merosot paling tajam dibandingkan BBCA dan BMRI. Pasalnya, saham bank yang fokus ke pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini melemah 1,64 persen atau 250 poin ke level 14.975 per lembar saham. Padahal saat pembukaan masih mencapai 15.150.
Saham BBNI turut melemah 0,34 persen atau 25 poin ke level 7.350 per lembar saham. Sebelumnya sempat stagnan cukup lama di posisi 7.400 sejak dibuka pagi tadi.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta mengatakan, pelemahan saham bank-bank BUKU 4 itu merupakan dampak dari terganggunya jaringan ATM yakni satelit Telkom-1. "Sepertinya hari ini saham perbankan mengalami koreksi sehat lantaran mendapatkan sentimen negatif akibat gangguan satelit Telkom-1 sehingga aktivitas transaksi elektronik menggunakan ATM terganggu," jelasnya kepada Republika, Selasa, (29/8).
Meski begitu, menurutnya ini hanya sentimen yang bersifat sementara. Pasalnya, jaringan ATM Indonesia bisa pula menggunakan satelit Telkom 2, Telkom 3S, serta satelit lainnya.
"Jadi tetap mitigasi risiko perlu dijalankan. Dengan begitu permasalahan tersebut bisa teratasi dengan baik," ujar Nafan.