REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermasalahnya satelit Telkom-1 berdampak cukup besar terutama bagi perbankan yang menggunakannya sebagai jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Pasalnya, Telkom melayani jaringan sekitar 15 ribu ATM bank di Indonesia.
Pengamat IT dan Digital Forensik Ruby Alamsyah menilai, gangguan satelit yang terjadi karena lost orbit sehingga gagal pointing. "Kalau penyebab pastinya, kini Telkom sedang melakukan investigasi," ujarnya kepada Republika, Selasa (29/8).
Meski begitu, ia menyebutkan, tidak semua ATM memakai jaringan Telkom-1. "Kebanyakan ATM yang pakai satelit itu adalah ATM yang berada di remote area yang tidak ada broadband infrastruktur," jelas Ruby.
Kini Telkom akan memindahkan jaringan ATM tersebut ke satelit 3S atau lainnya. Diperlukan waktu sekitar dua sampai tiga minggu untuk mengarahkan jaringan ke sana. "Jadi prioritas utama mereka merecovery ATM yang kena dampak bukan membetulkan satelit rusak. Mudah-mudahan bisa cepat agar customer tidak terlalu lama dirugikan," ujarnya.
Ruby menyebutkan, rata-rata penggunaan satelit biasanya 15 tahun. Hanya saja satelit Telkom-1 sudah dipakai hingga 18 tahun. "Namun yang bisa tahu umur pasti suatu satelit adalah pemilik satelit itu, dalam hal ini Telkom. Mereka pasti sudah punya hitungan khusus," katanya.