REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan milik Warren Buffet, Berkshire Hathaway Inc mengalami penurunan laba sebesar 15 persen pada kuartal II 2017. Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya investasi dan fluktuasi mata uang.
Dilansir Reuters, Senin (7/8), laba bersih Berkshire turun menjadi 4,26 miliar dolar AS atau 2.592 per saham kelas A, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yakni sebesar 5 miliar dolar AS atau 3.042 dolar AS per saham. Sementara, laba operasi juga mengalami penurunan sebesar 11 persen menjadi 4,12 miliar dolar AS atau 2.505 dolar AS per saham kelas AS, dari sebelumnya 4,61 miliar dolar AS atau 2.803 dolar AS per saham.
Buffet optimistis bahwa pendapatan operasional merupakan ukuran untuk pertumbuhan Berkshire dan lebih dari 90 bisnisnya, ketimbang laba bersih. Di sisi lain, nilai buku per saham naik 2,7 persen dari akhir Maret menjadi 182,816 dolar AS. Pada Jumat (4/8) lalu saham Berkshire mencatat rekor tertinggi yang ditutup di nilai 1.629,80 dolar AS.
"Mereka memiliki kuartal yang baik, hasilnya mencerminkan posisi Berkshire di ekonomi Amerika Serikat," ujar Chief Executive Smead Capital Management Inc, Bill Smead.
Di sisi lain, bisnis kereta api yang dimiliki Buffet yakni BNSF mengalami kenaikan laba sebesar 24 persen menjadi 958 juta dolar AS pada kuartal II 2017. Sedangkan pertumbuhan dari unit manufaktur serta layanan ritel naik 10 persen menjadi 1,66 miliar dolar AS yang didorong oleh permintaan produk yang lebih besar dari IMC International Metalworking. Keuntungan ini membantu mengimbangi kerugian dua kuartal berturut-turut dari penjaminan asuransi dengan total 22 juta dolar AS.