REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan milik investor kawakan Warren Buffet, Berkshire Hathaway, membukukan laba 35,5 miliar dolar AS pada kuartal pertama tahun ini. Bila dihitung dengan kurs Rp 14.674, laba yang dikantongi Berkshire setara dengan Rp 520,93 triliun.
Dilansir Reuters, Sabtu (6/5/2023), perolehan laba tersebut mencerminkan keuntungan dari saham seperti Apple. Selain itu, laba juga di dapat dari pendapatan investasi yang lebih tinggi dan melambung pada perusahaan asuransi mobil Geico berkat keuntungan operasinya.
Berkshire juga mempercepat pembelian kembali sahamnya sendiri. Perusahaan investasi tersebut membeli kembali sahamnya senilai 4,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 64,56 triliun. Di sisi lain, Berkshire memangkas investasinya di saham lain seperti Chevron Corp.
Sebagai informasi, Buffet sudah memimpin Berkshire sejak 1965. Investor yang kini berusia 92 tahun tersebut mengubah Berkshire dari perusahaan tekstil menjadi lusinan bisnis termasuk Geico, kereta api BNSF, Berkshire Hathaway Energy, dan unit manufaktur dan ritel termasuk es krim See's Candies dan Dairy Queen.
Diversifikasi yang dilakukan oleh Buffet ini telah menyebabkan banyak investor melihat Berkshire sebagai investasi jangka panjang yang stabil bahkan di tengah ketakutan resesi dan kekhawatiran tentang industri perbankan.
Laba bersih Berkshire pada tiga bulan pertama tahun ini setara dengan 24.377 dolar AS per saham Kelas A, naik dari 5,58 miliar dolar AS, atau 3.784 dolar AS per saham di tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini seirimg dengan lonjakan harga saham Apple sebesar 27 persen.
Laba operasional secara kuartalan meningkat 13 persen menjadi 8,07 miliar dolar AS atau sekitar 5.561 dolar AS per saham Kelas A, dari 7,16 miliar dolar AS. Kas Berkshire tumbuh 2 miliar dolar AS menjadi 130,6 miliar dolar AS.